Stupid Delusion~KwonYul Vers~

WARNING!!!

RATING NC17 and GENRE YURI

~YANG TIDAK SUKA JANGAN BACA!!!~

::STUPID DELUSION::

::YURI VERSION::

KWON YURI – JUNG JESSICA – JUNG YUNHO

TUKK!!

Spontan aku meletakkan sumpit di tanganku saat gadis itu melewati mejaku.

Aku terkesima menatapnya, ia terlihat sangat mempesona, raut wajahnya yang keras dan terlihat arogan, rambut sebahu dan ikal berwarna blonde membuat ia nampak sangat kontras dengan para mahasiswi yang sedang memenuhi kantin saat ini.

Sekarang ia tepat duduk di hadapanku, kami hanya terpaut dua meja saja, ia tak melihatku namun aku dengan sangat leluasa dapat memperhatikan gerak-geriknya.

Seulas senyumku merekah tanpa bisa aku kendalikan, jantungku berdetak tak kuasa saat melihat tawa lepasnya akan lelucon yang sedang ia dengarkan.

Sekarang selera makanku telah musnah begitu gadis itu hadir dibenakku, ini aneh…

Aku tak tahu apa istimewanya gadis itu, aku bahkan bukan temannya walau kami sering bersama dalam beberapa kelas karena mengambil mata kuliah yang sama.

Akupun tak tahu sejak kapan mulai melakukan hal bodoh seperti ini..memperhatikannya diam-diam dan selalu terkesima dengan semua gerak-geriknya.

Dan sekarang berbagai pikiran bodoh mulai merayap menyelubungi otakku…..

“Kwon Yuri…?!!!” panggil seseoranng yang berdiri di depanku.

“Eng?!!” Aku mengangkat kepala dan terkejut melihat sosok itu…

Dia..

Ternyata gadis itu…Jung Jessica.

“Namamu Kwon Yuri, benarkan?” tanyanya dengan nada datar dan sangat dingin, tapi aku sangat suka itu. Aku mengangguk.

“Bisa kita bicara sebentar dan…tidak di sini…” katanya lagi lalu berjalan duluan meninggalkan kantin, tanpa banyak berpikir aku segera mennyusulnya, aku tak peduli dengan makan siangku yang belum habis, ini lebih menarik dari pada makan siang.

Jung Jessica mengajakku bicara, sosok yang selama ini aku sebut sebagai ice princess tadi menyapaku dan mengajakku bicara, aku rasa hari ini adalah hari keberuntunganku.

Gadis itu terus berjalan tanpa menoleh atau menungguku, aku tertinggal beberapa meter di belakangnya, entah mengapa aku tak berani menjejeri langkahnya dan berjalan di sampingnya, melihat punggungnya saja, sudah membuatku sangat senang.

Jessica berhenti dan masuk ke sebuah ruangan, aku mempercepat langkahku karena ia sama sekali tak melihat ke arahku, ternyata ia masuk ke ruang klub music, itu adalah klub yang ia ikuti.

“Tutup pintunya…” perintah Jessica dengan datar, aku langsung menutupnya. Suasana ruangan sangat sepi, ini membuatku sedikit gugup. Aku tak dapat membaca ekspresi wajah gadis itu, ekspresinya terlalu datar dan dingin itu membuatku makin gugup dengan tatapannya.

Jessica menatapku dan menghampiriku yang masih membatu di depan pintu.

“Hi…” sapaku sambil tersenyum bodoh, hanya kata itu yang ada di ujung lidahku saat ini, sekarang aku benar-benar gugup dengan tatapan Jessica.

Jessica makin mendekatiku dan berhenti tepat di hadapanku, aku rasa jarak kamu hanya 30 senti saja.

Aku mencoba tersenyum, tapi wajahku terasa kaku.

“Hi…” ucapku lagi, payah..kenapa hanya kata itu yang bisa aku keluarkan….batinku kesal.

Tapi…Jessica malah tersenyum..

Ya..gadis itu tersenyum bahkan mulai tertawa…

Senyum dan tawa yang selama ini sangat aku suka dari gadis itu..

Tapi tunggu..apa dia sedang menertawakan kebodohanku saat ini yang hanya bisa mengatakan kata ‘hi’ padanya??

“Hai..” balasnya disela tawanya.

Sekarang aku tak mampu lagi berkedip menatapnya.

Jarak kami sangat dekat, aku bahkan dapat mencium harum dari tubuh Jessica, aku suka wangi tubuhnya…aku suka suara tawanya…arrrrr aku suka semua yang ada pada gadis itu.

“Hei Yuri, apa kamu bisa berhenti menatapku seperti itu…aku sangat tak nyaman…” ujar Jessica mengagetkanku.

“ Ma…maaf…” kataku panik.

Ia kembali tersenyum padaku dan menatapku lebih dekat.

Arrrr…sekarang jarak kami semakin dekat, ini membuatku semakin gugup dan berkeringat.

“Tak apa..sebenarnya aku….suka..itu…” bisik Jessica, membuat lututku terasa lemas seketika, tak kuat menompang tubuhku, aku langsung bersandar pada pintu yang tepat berada di belakangku.

“Aku tahu selama ini kamu selalu memperhatikanku…benarkan?” tanyanya sedikit maju karena tadi aku melangkah mundur, sekarang jarak kami hanya berkisar 20 senti saja.

Dengan hanya berbisik aku dapat mendengarkan suara Jessica yang terdengar merdu di telinggaku.

“Maa..aaff..” ucapku gugup.

Ia kembali tersenyum.

“Tak apa..aku kan sudah bilang..aku suka itu..”

“Ja..jadi..kamu tak keberatan?” tanyaku bingung, pikiranku mulai kacau karena jarak diantara kami ini.

Jessica mengangguk kecil dan menatapku dengan lembut, tatapannya sangat berbeda dengan sosok ice princess yang selama ini aku kenal.

Tapi apapun sosok Jessica, aku tetap menyukainya.

“Syukurlah aku pikir kamu akan marah dan…”

CEKLEK!!!

“Lho..kenapa pintunya terkunci??” tiba-tiba terdengar suara dari luar, sepertinya mereka anggota klub music, kami berdua saling bertukar pandang panik.

“Ikut aku..” Jessica menarik tanganku dan mengajakku ke pojok ruangan di sana ada sela antar lemari dan dinding yang tertutup kain korden.

“Di sini?” tanyaku tak percaya.

“Ayo..!!” ia menarik paksa aku untuk masuk, sehingga kami saling berhimpitan diantara sela.

DEG!! DEG!! DEG!!!

Jantungku berdegup kencang karena Jessica menempelkan kepalanya di dadaku, tepatnya dia seakan sedang memelukku.

Aku tak dapat bergerak karena sangat gugup dengan posisi kami saat ini.

CEKLEK!!!

Pintu klub terbuka.

“ Untung saja aku memegang kunci cadangan..ayo cepat kita bisa terlambat..” seru Hyoyeon pada Sooyoung yang sedang mencari peralatan musiknya.

“Tunggu…aku rasa aku taruh di sini, tapi kenapa tak ada..” heran gadis bertubuh tinggi yang nampak kebingungan.

Aku hanya berharap kami berdua tidak ketahuan oleh kedua gadis itu.

“Yuri…apa kamu sedang gugup, suara jantungmu berisik sekali?” tanya Jessica yang menatapku dengan tatapan jahil.

“Eng??” Aku kaget dan makin gugup, pertanyaan macam apa itu, tentu saja aku gugup, apalagi kini jarak kami sangat…sangat..sangat dekat sekali.

Bibir kami kini hanya berjarak beberapa senti saja, itu membuat pikiranku makin kacau dan….tanpa aku sadari siapa yang memulai kini bibir kami sudah saling menempel menjadi satu.

Aku dapat merasakan Jessica makin merapatkan tubuhnya padaku, tangan kanannya merambat menyentuh tengkukku membuat bibir kami makin lekat.

“Ketemu!!!!” seru Sooyoung itu mendapati biola miliknya.

Itu membuat aku dan Jessica sadar dan melepas ciuman kami.

Kami terlalu terbawa perasaan hingga lupa akan kehadiran orang lain di ruangan ini.

“Ayo…jangan sampai kita terlambat..” ajak Hyoyeon dan kedua gadis itu pergi dengan mengunci pintu klub.

Kini…hanya tinggal kami berdua di sini, Jessica sama sekali tak melepas pelukannya walaupun kami telah aman.

Suasana diantara kami kembali kaku, kami saling tersenyum malu.

Dengan perasaan yang bercampur aduk, aku memberanikan diri menatap mata Jessica dan..tanpa menunggu lagi aku kembali mencium bibir gadis itu untuk kedua kalinya, ia sama sekali tak menolak membuatku makin berani meraih pinggangnya agar kami semakin lekat.

“Yuri..” desah Jessica dengan suara napas memburu, kami sangat berkeringat karena emosi yang memburu.

Aku sengaja memberi ruang untuk Jessica agar ia dapat bernapas.

Dengan berani aku menyentuh wajah Jessica yang berkeringat, aku menghapus peluh di wajah gadis itu.

Jessica kembali tersenyum membiarkan perbuatanku, kini perasaanku gugupku telah hilang, senyuman Jessica membuatku merasa nyaman berada di dekatnya bahkan untuk menyentuhkan seperti ini.

Perlahan tanganku menyusuri lekuk leher Jessica, aku sungguh mengagumi semua yang ada pada dirinya, aku menghampiri leher Jessica dan mulai mencium leher gadis dengan lembut, Jessica spontan menghindar geli dan tertawa, tapi aku tak melepaskannya, aku terus menjelajahi leher Jessica dengan bibirku.

Kedua tangankupun tak tinggal diam, dengan berani aku memasukan yang kiriku ke dalam t-shirt yang Jessica kenakan, dapat aku rasakan kulit Jessica yang halus, Jessica kembali menggeliat geli, aku tersenyum senang dengan ekkspresinya.

Kini Jessica tak tinggal diam, dia mendorongku dan mengambil alih permainan, kini ia yang mencium bibirku, kali ini dia bermain dengan liar dan menggunakan lidahnya, ini agak aneh bahkan aku tak tahu harus membalas seperti apa karena aku tak pernah melakukannya sebelumnya.

“Jes..Jess..” aku berusaha menghentikan permainan Jessica yang semakin liar dan kasar.

“Kenapa Yuri…kamu takut?” tanya Jessica heran.

“Aku..”

“Ayolah Yuri..ini menyenangkan..ok..”

Aku hanya dia menatap Jessica, apa ini seoranng Jessica yang aku suka…??

Kenapa dia…

“Yuri..?!”

“Yuri…?!”

“Eng??” tiba-tiba saja aku terkejut dengan sosok wajah yang muncul di depanku.

“Hei Yuri..kenapa melamun sendiri di sini?” tanya Yunho heran seraya duduk di sampingku.

Dengan linglung aku melihat sekelilingku.

Aku masih berada di kantin…dan hanya seorang diri saja.

Suasana kantin telah sepi, ternyata para mahasiswa yang tadi memenuhi kantin telah pergi untuk mulai mengikuti perkuliahan lagi.

Aku cuma menghela napas berat karena khayalan bodohku tadi.

“Hei..kamu baik-baik saja kan?” tanya Yunho menepuk pundakku, sekali lagi ia menyadarkanku dari kelinglunganku.

Aku mencari sosok Jessica di penjuru kantin, tapi gadis itu telah pergi, entah sejak kapan dan kemana..aku tak tahu.

Mengkhayalkan hal bodoh tadi membuatku lupa segalanya.

“Kwon Yuri…?!” panggil Yunho.

“Hmm…” Aku menoleh dengan malas.

“Apa kamu sedanng memikirkan hal kotor?” bisik Yunho dengan nada menggoda.

“APA??!!!” pekikku kaget.

Tawa Yunho langsung membahana memecah keheningan suasana kantin karena kini hanya ada kami berdua di sini.

Aku menelan ludahku yang terasa pahit, apa benar Yunho dapat menebak isi otakku saat ini??

Yunho menggeser duduknya lebih merapat padaku.

“Apa yang sedang kamu pikirkan heh?” tanyanya sambil mengelus lembut rambut panjangku.

Aku hanya menggeleng pelan, aku tak mungkin jujur mengatakan memikirkan orang lain, terlebih lagi orang itu adalah seorang gadis.

“Tak ada, hanya sesuatu yang tak penting dan bodoh…” aku tertawa hambar.

“Kalau begitu..jangan pikirkan apapun selain..aku…” kata Yunho.

Diluar dugaanku, Yunho tiba-tiba saja menarikku ke dekapannya dan mencium bibirku sama seperti yang Jessica lakukan dalam khayalanku tadi, yang berbeda hanyalah…ini adalahnya sesuatu yang nyata, bukan sebuah khayalan bodohku bersama sosok yang sebenarnya sangat aku sukai itu..sosok yang hanya dapat aku kagumi dalam diamku…sosok seorang Jung Jessica.

Tanpa aku dan Yunho sadari dari balik pintu kantin sepasang mata milik gadis berambut blonde sedang terluka menyaksikan aksi ciuman panasku bersama Yunho.

::THE END::

NOTE: Buat yang pengen baca lanjutan STUPID DELUSION ~Yunho Vers~

HARUS TINGGALKAN KOMENTAR!!

BACA DAN KOMEN SEBELUM AKU LOCK LAGI^^”

---