2509 [Part 3]

TITLE: 2509

CAST: SNSD – Super  Junior – TVXQ

GENRE: Horror

TYPE: Mini Series [Part 3]

25.09.12..

Pukul 03.56 am…

“O-onnie…” rintih Seohyun lemah, Yoona berusaha menahan airmatanya melihat kondisi Seohyun yang kritis.

Ia ketakutan tapi iapun mencemaskan kondisi Seohyun yang makin parah, walaupun pendarahan di bahu Seohyun sudah berhenti tapi gadis itu telah kehilangan banyak darah sehingga kini ia tak dapat melakukan apapun lagi.

“Hyunnie jangan bicara lagi, hemat tenagamu…aku akan cari bantuan dan kamu tetap di sini..!!”

“Ja-jangan tinggalkan aku…” pinta Seohyun yang tak ingin sendirian, iapun mencemaskan keadaan Yoona.

Yoona yang ketakutan tetap waspada pada sekelilingnya, ia tak mau ada makhluk menyeramkan yang tiba-tiba muncul lagi.

“Sooyoung onnie…bagaimana keadaannya..?!” cemas Yoona yang tadi tak sadar dengan yang terjadi pada Sooyoung, karena begitu Seohyun terlepas dari cengkraman Min oppa, Yoona langsung membawa Seohyun secepatnya hingga tak menyadari apa yang Sooyoung alami.

 

KREEEKK!!!

Pintu ruangan tempat Yoona dan Seohyun bersembunyi terbuka.

Yoona makin menggengam erat kapak yang tadi terpasang di koridor dapur.

TEK!! TEK!! TEK!!!

Terdengar langkah kaki memasuki ruangan, hal itu membuat Yoona tegang, sedangkan Seohyun yang lemas mulai tak merasakan apapun.

Yoona menarik nafas dalam-dalam menyusun keberaniannya untuk menghadapi ‘sesuatu’ yang sedang menghampiri mereka.

Yoona mengambil ancang-ancang, begitu sosok itu makin mendekat secara tiba-tiba Yoona muncul dan….

CREKK!!

Yoona dan Yunho saling terkejut, Yoona hampir saja melayangkan kapaknya ke Yunho sedangkan Yunho hampir saja melepas tembakan dari pistol yang ia arahkan tepat ke kepala Yoona.

“O-oppa?!” lega Yoona, Yunho yang masih diliputi rasa tegang berusaha tersenyum karena ia senang tidak gegabah melepas tembakannya.

“Oppa…!!” Yoona segera memeluk Yunho, gadis itu menangis dan ketakutan.

“Ada apa?! Tadi aku ikuti jejak darah di lantai dan sampai ke sini, Yoona apa yang terjadi?!” Tanya Yunho yang belum begitu paham dengan situasi yang sedang terjadi.

“Oppa, Seohyun…tolong dia…” Yoona melepas pelukannya dan menunjuk ke Seohyun yang berbaring di lantai.

“Eng??!  Se-Seo-hyunah?!!” pekik Yoona, melihat kondisi Seohyun yang tak bernyawa lagi, Ekspresi Seohyun terlihat kaku dan tak bergerak lagi, Yoona terjatuh lemas, ia tak mampu menolong Seohyun, member termuda di SNSD yang sudah ia anggap seperti adik kandungnya sendiri.

“Hyunnie..!!!”ratap Yoona yang masih tak percaya.

“I-ini…ada apa?!” perlahan Yunho melangkah menghampiri jasad Seohyun yang terlihat mengenaskan. Ia memeriksa kondisi Seohyun untuk memastikan gadis itu masih hidup atau telah meninggal.

Yoona memperhatikan dengan berharap apa yang ia takutkan tak benar, ia tak ingin Seohyun meninggal.

Yunho menghela napas sedih, Seohyun telah meninggal.

“Kenapa Seohyun bisa begini, siapa yang menyerang kalian?!” Tanya Yunho penasaran.

Yoona menghapus airmatanya.

“Min oppa, dia berubah menjadi monster, seperti zombie…dia menyerang Seohyun dan aku juga tak tahu keadaan Soooyoung onnie sekarang…oppa kita harus cari yang lain dan pergi dari sini..kita harus hubungi polisi dan….” Melihat Yoona begitu terguncang, Yunho kembali memeluk gadis itu.

“Tenanglah, semua akan baik-baik saja..” bisik Yunho membelai rambut Yoona, ia mencoba menenangkan gadis itu.

 

ERRNGG!!?

Tiba-tiba terdengar erangan membuat keduanya spontan menoleh ke arah jasad Seohyun.

“Eng?! Seohyun-ah??!!”gumam Yoona tak percaya.

Seohyun sedang menatap keduanya dengan tajam, gadis itu mengeram dan terlihat buas.

“Ba-bagaimana bisa?!” kaget Yunho karena tadi ia yakini bahwa Seohyun telah meninggal.

Perlahan Seohyun bangkit dan dengan terseot-seot mulai mendekati Yoona dan Yunho.

“Seohyun berubah seperti Min oppa…”

EERRNGGG??!!!

Seohyun mengeram menimbulkan suasana makin mencekam.

“Apa yang harus kita lakukan?!” bingung Yunho karena ia tak tahu Seohyun berbahaya atau tidak, keduanya masih mematung dengan kebangkitan Seohyun.

“Se-Seohyun-ah..kamu…?!” Yoona berharap ini bukanlah mimpi buruk, ia senang melihat Seohyun lagi tapi ia ragu apa sosok yang sedang menghampirinya itu adalah Seohyun bungsu dari SNSD yang polos, karena saat ini tatapan dan ekspresi Seohyun terlihat mengerikan.

Yunho yang merasa ada yang tak beres dengan kondisi Seohyun makin menggenggam erat pistolnya.

Dan begitu tangan Seohyun ingin menggapai Yoona spontan Yunho langsung menembakkan pistolnya ke arah Seohyun.

“OPPPAAA?!!” jerit Yoona terkejut, ia kaget bercampur marah karena Yunho menembak Seohyun.

“Apa yang kau lakukan, Seohyun dia…”

EERRNG!!!
Peluru yang menembus perut Seohyun sama sekali tak merobohkan gadis itu.

“Dia bukan manusia lagi Yoong..” Yunho mengarahkan pistol ke kepala Seohyun dan dalam sekejab Seohyun roboh oleh peluru Yunho.

Tangisan Yoona kembali meledak, ia memeluk Yunho dengan erat.

Ia tak menyangka akan melihat kematian temannya dengan cara setragis ini.

EERRGGHH!!! EERRGGHHH!!

Menoleh ke arah pintu.

Suara-suara erangan dari arah luar terdengar jelas.

“Ayo pergi…!!” Yunho segera mengandeng tangan Yoona yang masih terpukul dengan nasib Seohyun.

“Setelah semuanya membaik, kita ambil jasad Seohyun..!!”janji Yunho, Yoona mengangguk pelan.

 

*@*@*@*

 

“LARIII!!” Tiba-tiba Hyoyeon menarik tangan Yuri dan mengajaknya berlari sekuat tenaga menjauhi sosok-sosok mencurigakan yang sedang menghampiri mereka. Kedua gadis itu terus berlari walaupun belum mengetahui hal buruk apa yang sedang terjadi saat ini.

 

“Hyoyeon tunggu!!” Yuri berhenti dan melihat ke sebuah rumah yang mereka lewati.

“Ada apa?! Ayo cepat kita kembali, aku mencemaskan yang lainnya..” seru Hyoyeon.

“Seperti ada yang aneh di sana..” Yuri penasaran dengan suara-suara dari dalam rumah yang juga terlihat seperti sebuah toko kelontong. Hyoyeon akhirnya ikut memperhatikan, dan tanpa sadar mereka malah menghampiri rumah itu.

“Ya Tuhan….!!” Keduanya terkejut dengan pemandangan di dalam rumah itu, dengan cepat Hyoyeon membungkam mulut Yuri yang hampir memekik ketakutan.

Tubuh mereka bergetar hebat melihat dua sosok makhluk menyeramkan sedang berebut untuk memakan tubuh seorang laki-laki.

Salah satu sosok itu terlihat seperti tengkorak karena hampir sebagian besar tubuhnya telah menjadi tulang belulang, sedangkan sosok yang satunya lagi masih terlihat seperti manusia, walaupun sebagian tubuhnya telah membusuk.

Kedua sosok itu terlihat sangat menikmati tubuh yang hampir habis terkoyak hingga tak menyadari kehadiran kedua gadis itu.

Hyoyeon menepuk pundak Yuri, mengajaknya pergi dari sana.

Keduanya terus berlari ke arah hotel.

Kini keduanya benar-benar merasa takut, kematian Hesun onnie, salah satu staff SM dan kedua sosok menyeramkan tadi menunjukkan bahwa desa ini benar-benar menyeramkan.

 

“HYO!!!” panggil Yuri menghentikan langkah Hyoyeon.

“Apa?!”

“Itu..kita bisa pakai itu..!” Yuri menunjuk ke arah sebuah toko senjata.

Hyoyeon dan Yuri saling bertatapan.
“Kita bisa beli sesuatu untuk alat perlindungan!!” terang Yuri, Hyoyeon mengganguk.

Merekapun berlari ke arah toko.

“Permisi?!!” Hyoyeon mengetuk pintu. Tapi tak ada seorangpun yang muncul.

SREEKKK!!! SREKKK!!!

Keduanya saling berpandangan. Sepertinya sesuatu sedang menghampiri mereka.

Hyoyeon tiba-tiba mendapat inisiatif, ia mengambil batu dan memecah kaca toko.

“HEY KIM HYOYEON?!” bentak Yuri.

“Tak ada waktu Yul!!” cuek Hyoyeon segera membuka pintu toko.

“Ini kategori kejahatan…!!” takut Yuri ia celingukkan ke sekitar mereka tampak seperti pencuri, tapi Hyoyeon tak menanggapi, gadis itu sedang sibuk mengumpulkan senjata yang terpajang di toko.

“Kau tahu cara memakai ini??!” Tanya Hyoyeon menyodorkan sebuah senapan pemburu. Yuri menggeleng.

“Di SM Academy tak ada pelajaran menembak…SNSD juga tak dilatih untuk bawa senjata…” jawab Yuri polos, ia masih memperhatikan kesibukan Hyoyeon.

“Aku bisa, di acara variety showku pernah diajarkan…” gumam Hyoyeon yang dengan lihai memasang peluru ke senapannya.

“Kim Hyoyeon, jangan bilang kalau selain jadi anggota SNSD kamu juga anggota teroris..?!” Yuri makin tak percaya dengan ketrampilan Hyoyeon yang satu itu, Hyoyeon hanya tertawa, tapi ia urung menjawab ucapan Yuri karena dari arah pintu muncul sesosok pria dengan tampilan mengerikan yang terpancing dengan aroma kehidupan yang ada di dalam toko.

“Kita sekarang seperti pencuri..” gumam Yuri yang tak menyadari sosok mayat hidup yang sedang menghampirinya.

Hyoyeon menarik napas panjang, ia menyembunyikan rasa kaget dan takutnya dari Yuri, begitu selesai merakit Hyoyeon segera mengarahkan senjatanya ke arah Yuri.

“Hey, mau pamer ya?! Jangan bercanda lagi kita harus….”

DORR!!!

Yuri terperajat kaku saat Hyoyeon menembak ke arahnya.

“DAEBAKK!!” puas Hyoyeon berhasil menembak tepat kepala zombie laki-laki yang roboh tepat di belakang Yuri.

“Ka-kau!!” begitu sadar dari rasa kagetnya, emosi kesal Yuri mencuat.

“Kau mau membunuhku!!”

“Aku baru saja menyelamatkanmu Kwon Yuri, wah..ini seperti di film-film action!!” senang Hyoyeon, ia segera menyimpan beberapa senjata.

“Ya Tuhan!!” pekik Yuri begitu menyadari sosok yang tergeletak di belakangnya.

“Yul, cepat pilih yang bisa kamu pakai..!!” seru Hyoyeon.

“Ta-tapi ini kejahatan, kita sudah melakukan pembunuhan dan ini bisa buat kita dipenjara…!!” takut Yuri, Hyoyeon menatap Yuri dengan gemas.

“Apa membunuh zombie itu melanggar hukum?!” Tanya Hyoyeon, gadis itu mencoba bercanda agar Yuri lebih berani menghadapi kenyataan saat ini.

Yuri hanya menatap Hyoyeon, ia tak ada ide lagi.

“Ok, kalau begitu kamu yang bayar semua ini, bagaimana!” santai Hyoyeon.

JEDUK!!JEDUK!!JEDUKK!!

Dari arah jendela kiri toko terlihat beberapa sosok yang berusaha menerobos masuk.

“Ya ampun..mereka!!”

“YURI CEPAT!!!!” Teriak Hyoyeon karena Yuri masih tercengang dengan kehadiran para sosok yang terlihat sangat mengerikan.

Kini keduanya terjebak, toko itu telah di kelilingi oleh para mayat berjalan yang kelaparan, pintu keluar telah terhalang. Yuri dan Hyoyeon hanya mampu melangkah mundur.

“Pakai ini…” Hyoyeon menyerahkan sebuah senjata.

“Aku tak bisa caranya..!”

“Tekan pelatuknya!!! SEKARANG!!!!” teriak Hyoyeon yang kini mulai menembak secara asal-asalan ke arah para sosok yang mulai memenuhi tempat itu.

Yuri melihat sekelilingnya.
“Hyo, ke sana..!” Yuri segera berlari ke arah pintu yang menuju ke dalam rumah.

Dengan terus menembak ke segala arah, Hyoyeon segera mengikuti Yuri.

Begitu bedara di dalam Yuri segera mengunci pintu dan mencari penyangga agar para makhluk itu tak mendobrak masuk.

“HALANGI PAKAI INI!!!” Yuri mendorong sebuah meja untuk di pakai sebagai penghalang, keduanya mencari apapun untuk di pakai sebagai penghalang pintu.

“Sekarang bagaimana?!” Tanya Yuri. Hyoyeon memeriksa sekeliling ruangan.

Sedangkan dari luar terdengan erangan-erangan para zombie yang berusaha menerobos pintu.

“Pintu belakang, pasti ada..ayo cari jalan keluar…” seru Hyoyeon.

“Bagaimana kalau kita sudah di kepung?!” Tanya Yuri putus asa, Hyoyeon menatap temannya itu.

“Aku takut Hyo…!”

“Aku juga Yul…tapi pasti ada jalan, jangan menyerah…!” Hyoyeon berusaha menguatkan Yuri dan dirinya sendiri.

Yuri mengangguk setuju, ia tak ingin putus asa dan pasrah.

“Tuhan tolong kami, aku janji akan bayar semua senjata yang kami curi ini..!!” doa Yuri yang akhirnya ikut memeriksa penjuru ruangan.

“Jangan lupa bayar juga kacanya..!!” saut Hyoyeon bercanda.

“Itu ulahmu Kim Hyoyeon, kau  yang harus bayar!!”

“Ok, baiklah..”jawab Hyoyeon yang berada di ruangan yang berbeda.

Tiba-tiba…

“HYOYEON KE SINI!!!” teriak Yuri dari salah satu ruangan membuat Hyoyeon berlari ke arah Yuri.

“Itu….!!” Tunjuk Yuri, keduanya saling berpandangan.

“Semoga sesuatu yang baik!!” harap Hyoyeon walaupun iapun tak yakin.

“Ayo kita coba…” ajak Yuri. Keduanya masih bertatapan mencari keyakinan antar satu dengan yang lain. Dan akhirnya Hyoyeon mengangguk setuju.

 

*@*@*@*

 

“Kau dengar itu?!” Sungmin menempelkan telingganya di pintu kamar.

“Mereka sedang melakukan apa?!” bisik Kyuhyun ikut penasaran.

“Ah..ini dapat..!!” Donghae menyalakan senter yang ia dapat di lemari.

“Sebaiknya kita lihat ke luar..!!” ajak Donghae segera memakai sepatunya.

Sungmin dan Kyuhyun saling berpandangan.

“Apa ini sebuah lelucon?!” Tanya Kyuhyun atas suara-suara yang sedari tadi mereka dengar.

“Aku tak tahu, ayo kita lihat..!!” Ajak Donghae yang sudah siap. Ketiganya pun keluar kamar dan memeriksa apa yang sedang terjadi di luar.

Ketiganya menyusuri koridor yang sepi dan gelap.

“Hey kamar Yesung hyung terbuka…!!” tunjuk Sungmin.

Ketiganya segera memeriksa kamar yang terbuka dan…

“Apa ini??!” Donghae menyorot lantai kamar yang bersimbah darah segar.

Keadaan kamar terlihat berantakan.

“Hyung..ini…” Kyuhyun menunjuk ke sisa-sisa potongan tubuh yang berceceran di lantai.

“I-ini…sungguhan?!” Tanya Sungmin tak percaya, ia mendekat dan memperhatikan sebuah potongan tangan yang tak utuh. Tiba-tiba Sungmin merasa mual dengan semua yang ada di kamar itu. Ia segera lari ke kamar mandi dan muntah.

Kyuhyun dan Donghae memeriksa kamar dengan penasaran dan cemas, karena mereka yakin itu adalah darah dan potongan tubuh sungguhan. Bukan hasil rekayasa.

“I-ni baju Siwon…dia tadi pakai ini kan?!” Tanya Donghae menunjuk sobekan baju yang bersimbah darah.

Sungmin yang lemas kembali menghampiri teman-temannya.

“Kita pergi dari sini dan cari yang lain…!!” ajak Sungmin dengan wajah yang pucat.

Kini di benaknya hanyalah Sunny, ia harus mengetahui keadaan gadis itu.

Donghae dan Kyuhyun mengangguk dan ketiganya segera pergi.

 

*@*@*@*

 

KREEKKK!!! KREKKK!!!!

DUKK!! DUKK!!

Jessica yang sedang tidur akhirnya mulai terganggu dengan suara-suara dari luar kamarnya.

“Hey bukakan pintunya..!!” gerutu Jessica yang merapatkan selimutnya.

Tapi tak ada jawaban dari Yuri ataupun Hyoyeon, akhirnya dengan malas ia membuka matanya dan mencari kedua temannya yang telah menghilang.

“Dasar Kwon Yuri…jangan bilang kalau kalian keluyuran dan terkunci di luar…!!” gerutu Jessica yang akhirnya bangkit menuju pintu.

Dari luar pintu terdengar erangan dan gedoran paksa yang sangat berisik membuat Jessica kesal.

“SABAR!!! Makanya kalau keluar itu….AARRGGHH!!!” begitu Jessica membuka pintu,

Di depannya terdapat beberapa sosok mengerikan yang mencoba menyerangnya, spontan Jessica berusaha menutup pintu dengan segala kekuatannya.

Tapi tangan salah seorang dari makhluk itu berusaha masuk, Jessica terus mendorong hingga..

KRAKKK!!!

Tangan makhluk itu patah membuat Jessica makin terkejut dan takut.

Para makhluk itu terus mendorong dan berusaha untuk masuk, karena diliputi rasa terkejut melihat tangan makhluk itu yang putus, tenaga Jessica bagai terserap hingga ia lemas dan para makhluk itu berhasil menerobos masuk.

Jessica langsung diserang oleh beberapa sosok mayat hidup yang secara tiba-tiba mengeroyoknya.

“KA-KALIAN…SI-SIAPAAA TO-TOLONG!!! ARrrgghh!! EEKKKZZ!!!” tanpa mampu melakukan perlawanan Jessica dengan mudah dijadikan mangsa dan perebutan oleh para makhluk yang kelaparan itu.

 

*@*@*@*

 

“Kalian dengar itu?!!” Tubuh Sungmin menegang mendengar teriakan Jessica yang memecahkan keheningan hotel.

“Sepertinya dari arah sana, ayo!!!” ajak Donghae mempercepat langkahnya karena itu berasal dari arah koridor di mana terdapat kamar-kamar member SNSD.

 

Di sisi lain…

Kamar Sunny yang berdekatan dengan kamar Jessica, Sunny tersentak dari tidurnya karena jeritan yang ia dengar.

“Taeng..Fany..?!” panggil Sunny mencari teman-teman sekamarnya yang menghilang.

Dengan mengendap-endap ia beranjak dari tempat tidur dan mencari penerangan darurat.

Begitu mendapatkan lampu elektronik ia segera berganti baju.

“Apa yang sedang mereka lakukan?!” gumam Sunny yang menempelkan telingganya ke pintu.

Ia mencoba mencari tahu keadaan di luar dengan mempertajam pendengarannya.

Sunyi…tak terdengar apapun di luar sana.

 

Sementara di luar kamar…

“Hyung, seperti di sana ada orang..!!” Kyuhyun menunjuk sekelebatan sosok yang menghilang di ujung koridor.

“Mungkin itu staff hotel, kita bisa minta bantuan mereka..” tebak Sungmin, ketiganya berlari mengejar sosok itu, tapi saat melewati kamar Jessica yang terbuka…..

“AARRGGHH HYUNG!!!” Kyuhyun yang berlari paling belakang tiba-tiba disergap oleh sosok yang muncul dari dalam kamar Jessica.

Donghae dan Sungmin yang terkejut sempat terperajat ngeri melihat sosok yang sedang menggigit tubuh Kyuhyun, wajahnya terlihat rusak hingga tulang giginya terlihat jelas.

Donghae menghampiri sosok itu dan memukul wajahnya tapi sosok itu tetap mengigit dengan kuat hingga Kyuhyun makinh kesakitan karena daging lengannya terkoyak.

Sungmin yang ketakutan akhirnya ikut membantu memukul dan menendang secara membabi-buta.

 

Sunny yang masih berada di dalam kamar makin mempertajam pendengarannya atas keributan yang terjadi di luar. Dengan penasaran akhirnya gadis itu keluar.

Ia terperajat kaget melihat Kyuhyun di lantai dengan tubuh bersimbah darah. Sedangkan Donghae dan Sungmin masih melakukan perlawanan kepada sosok laki-laki yang tubuhnya hampir membusuk.

“ONNIEEE!!!” dari belakang terdengar panggilan Yoona.

Ia segera memeluk Sunny dengan erat, begitu mendengar jeritan dari Jessica dan juga keributan yang terjadi, Yoona dan Yunho segera menghampiri sumber suara.

“KALIAN MINGGIR!!!” teriak Yunho yang telah siap dengan pistol yang mengarah ke sosok laki-laki itu.

Melihat itu Donghae dan Sungmin berusaha menghindar dan DHUARRR!!!

Peluru Yunho mengenai lengan kiri zombie itu membuatnya masih berdiri tegak dan masih berusaha menyerang Donghae.

DHUUAARR!!!!

Kali ini peluru Yunho tepat mengenai kepalanya hingga membuat kepala zombie itu hancur.

Sunny dan Yoona makin berpelukan ngeri. Sedangkan Donghae dan Sungmin hanya membeku kaku.

Sesaat semua terasa hening hingga mereka sadar dengan Kyuhyun yang sedang terluka.

“Cepat tolong dia!!” seru Sunny yang sadar dengan Kyuhyun di lantai.

“Kita harus cari bantuan…!!” seru Donghae berusaha menghentikan pendarahan di lengan Kyuhyun.

“Kyuhyun kamu harus bertahan…!!” Sungmin berusaha membopong Kyuhyun.

“Kita harus membunuhnya…!!” seru Yunho tiba-tiba membuat semua menatap leader  TVXQ itu.

 

*@*@*@*

 

Tiffany merapatkan jaketnya saat udara makin terasa dingin.

Beberapa meter darinya Taeyeon dan Leeteuk masih terlihat bicara dengan serius.

Sesekali Tiffany menguap ngantuk, ia bahkan beberapa kali ketiduran dan kembali sadar saat udara dingin menembus kulitnya.

Kali ini iapun hampir tak sadarkan diri karena rasa kantuk yang menyerangnya makin parah.

SREEKK!! SREKK!! SREKK!!

Mata Tiffany kembali terbuka karena mendengar suara di belakangnya. Sebenarnya sedari tadi telah mendengar suara-suara aneh yang terdengar samar, tapi ia hanya berusaha berlogika bahwa itu hanyalah halusinasi atas rasa takut dan kantuknya.

Pelahan Tiffany memejamkan mata dan tertidur hingga ia tak sadar ada beberapa sosok mengerikan sedang menghampirinya…..

 

=TO BE CONTINUED=

Jangan Lupa Untuk tinggalkan komentar ya, karena komentar pembaca adalah vitaman untuk penulis ^_^

---