2509 [Part4]

TITLE: 2509

CAST: SNSD – Super  Junior – TVXQ

GENRE: Horror

TYPE: Mini Series [Part 4]

“Eh..?!”  Leeteuk spontan beranjak dari duduknya saat menyadari ada seorang pria berjalan mendekati Tiffany.

“Ahjushi..?!” seru Leeteuk curiga dengan perlahan ia menghampiri Tiffany yang tersadar dari tidurnya dan melihat ke belakang.

“AARRRGGHH!!!” Tiffany menjerit ketakutan begitu melihat sosok yang menghampirinya.

Leeteuk berlari cepat menghampiri Tiffany begitupun dengan Taeyeon.

Sosok itu berusaha menyerang Tiffany.

Tiffany yang ketakutan hingga begitu melangkah mundur gadis itu tersandung dan jatuh, sosok itu mempercepat langkahnya hendak menerkam mangsanya.

Merasa yang menyerang Tiffany bukanlah manusia, Leeteuk melompat dan menendang sosok itu hingga terjungkal di depan Tiffany.

“AARRGH…AARRGGHH..!!” Tiffany makin menjerit ketakutan.

Sosok itu kini merangkak mendekati Tiffany, Leeteuk yang juga merasa ngeri dengan tampilan makhluk itu segera menarik tangan Tiffany.

“AYO!!” ajak Leeteuk dengan mata terus mengawasi sosok itu yang mengeram menakutkan.

“OPPA…ITU!!!” Taeyeon menunjuk ke arah beberapa sosok yang berjalan menghampiri mereka.

Ketiganya berlari menjauhi makhluk-makhluk yang terlihat menyeramkan dan  buas, walau belum tahu dengan apa yang sedang mereka hadapi saat ini tapi naluri manusia mereka berhasil menyelamatkan ketiganya dari bahaya penyerangan itu.

*@**@**@*

“Hyoyeon..?!” Bisik Yuri.

“Hm..?!” jawab Hyoyeon sambil terus berjalan menyusuri terowongan bawah tanah yang mereka temukan di salah satu bagian ruangan tempat mereka sembunyi.

“Bagaimana kalau yang kita tuju ini malah sarang makhluk-makhluk iyu…?” Tanya Yuri cemas.

“Berarti kita akan jadi sarapan pagi mereka..” canda Hyoyeon.

“YEAHHH!!!” Bentak Yuri.

“Positive thinking Yul, bila kita di atas sana juga akan di kelilingi mereka, paling tidak berada di sini memperpanjang umur kita…” jawab Hyoyeon santai, gadis itu terlihat tenang dan terus berjalan ke tempat yang tidak pernah mereka tahu di mana ujungnya.

Yuri berjalan dengan memperhatikan punggung Hyoyeon, seulas senyum Yuri merekah, ia beruntung saat ini bersama dengan Hyoyeon, karena temannya ini selalu bisa diandalkan.

“Yul lihat!” Hyoeyeon berhenti dan menyorot sebuah pintu di ujung terowongan.

“Semoga di dalam sana tidak ada sesuatu yang buruk!!” harap Yuri.

Dengan hati-hati Hyoyeon mendekati pintu, Yuri mengikuti dan memegang erat senjata yang ia bawa.

DRAP!! DRAP!!DRAP!!

Suara langkah mereka memecah keheningan di terowongan bawah tanah itu, Yuri menelan ludah berusaha mengendalikan rasa takut dan tegangnya.

“Ayah, ada orang..!” bisik Jisoo yang mengintip pada celah pintu, pada sang ayah yang sedang menyiapkan senjata begitu mendengar derap langkah Hyoyeon dan Yuri di luar pintu.

“Oppa yakin mereka manusia?!” bisik Jiyeon yang tegang. Jisoo memperhatikan dua gadis di luar dengan cermat.

“Mereka…member SNSD…Kim Hyoyeon dan Kwon Yuri…!!” kaget Jisoo yang mengenali kedua sosok itu. Sang ayah segera bangkit menuju pintu.

“Ayah, biarkan mereka masuk!!” pinta Jiyeon yang merasa sang ayah akan berbuat sesuatu yang buruk pada kedua gadis itu.

“Siapapun mereka ayah tidak peduli, bila mereka telah terkena kutukan maka mereka harus mati!!” ujar sang ayah sambil memperhatikan gerak gerik Hyoyeon dan Yuri.

Di luar, Dengan ragu Hyoyeon mendorong pintu dengan hati-hati sedangkan Yuri dengan cemas dan gugup telah bersiap menekan pelatuk senjatanya.

“Terkunci, kita harus mendobrak atau gunakan pengukit..” ujar Hyoyeon.

“HEI KALIAN, APA KALIAN TERLUKA?!” teriak Jisoo dari dalam membuat keduanya terkejut.

“Ada orang, apa itu mayat hidup?!” cemas Yuri.

“Kwon Yuri, apa zombie punya otak untuk bertanya??!” sewot Hyoyeon.

“Tenang saja, kami tidak terluka sedikitpun dan kami butuh tempat berlindung dari makhluk-makhluk yang sedang berkeliaran di atas sana!!!” jawab Hyoyeon.

Terdengar bisik-bisik di dalam sana, keluarga Han sedang berdebat untuk membukakan pintu atau tidak, namun akhirnya terdengar decitan pintu yang terbuka.

Hyoyeon dan Yuri tersenyum lega begitu melihat seorang pria di hadapannya.

“Masuklah…!!” ajak Jisoo.

“Jiyeon, cepat periksa mereka apa ada bekas luka gigitan di tubuh mereka!!” perintah si ayah tetap waspada, pria itu takut kedua gadis asing itu telah terkena kutukan karena hal itu dapat membahayakan nyawa mereka bertiga.

“APA?!” kaget kedua gadis itu kompak.

Tapi begitu di jelaskan akhirnya Yuri dan Hyoyeon setuju. Jiyeonpun memeriksa tubuh Yuri dan Hyoyeon.

*@**@**@*

“Ke mana Sunny?!” heran Tiffany saat mereka tiba di kamar hotel, saat sampai pintu kamar telah terbuka tapi tak ada siapapun di dalamnya, barang-barang merekapun di tinggalkan begitu saja.

Taeyeon segera menghubungi Handphone Sunny tapi ia sadar di tempat itu tak ada sinyal.

“Ini sangat aneh, kemana semua orang?! Dan siapa orang-orang yang tadi itu?!” Tanya Tiffany ketakutan.

Leeteuk melihat jam digitalnya, tanpa terasa sudah menjelang pagi.

“Kalian istirahatlah, beberapa jam lagi kita harus latihan…aku akan cari tahu, dan sebaiknya kunci kamar kalian, jangan biarkan orang asing masuk…”

“Oppa..hati-hati..” kata Tiffany yang sudah terlihat sangat lelah, gadis itu segera naik ke tempat tidur sedangkan Taeyeon mengantar Leeteuk ke luar.

“Istirahatlah..!” kata Leeteuk sambil tersenyum seperti biasa, Taeyeon mengangguk patuh.

“Oppa juga….” Gadis itu menatap lembut ke Leeteuk, ia senang karena masalah diantara mereka terselesaikan.

“Maaf untuk semuanya…” bisik Leeteuk seraya membelai lembut rambut Taeyeon dan perlahan mengecup bibir gadis itu.

“Masuklah…!” kata Leeteuk begitu mereka selesai berciuman, keduanya saling bertukar senyum, dan begitu Taeyeon masuk Leeteuk segera menuju ke kamar manajernya untuk mencari tahu segala keanehan yang terjadi di hotel ini.

Sesekali Leetauk dapat mendengar suara-suara aneh yang terdengar menyeramkan, tanpa sadar Leeteuk sedang menuju ke arah kumpulan para makhluk yang sedang kelaparan.

*@**@**@*

“Aku rasa sekarang sudah aman, matahari sudah terbit…” seru Sungmin yang menatap ke luar jendela. Sunny menghampiri Sungmin.

“Aku tidak yakin kalau mayat hidup takut dengan matahari, mereka bukan vampire…” gumam Sunny yang memperhatikan keadaan di luar tempat persembunyian mereka.

“Kita harus segera bawa Kyuhyun oppa keluar dari sini…!!” cemas Yoona yang sedang menjaga Kyuhyun, bungsu Super Junior itu terlihat pucat dan lemah.

“Ini seperti mimpi…aku masih tidak percaya dengan yang sedang kita alami, ini seperti dalam film horror bertema zombie…” Donghae mengusap wajahnya yang terlihat terguncang.

Yunho melihat sekilas ke Kyuhyun lalu berpaling ke Donghae.

“Dan di dalam film zombie, biasanya yang terkena gigitan akan berubah menjadi zombie…” gumam Yunho dengan suara datar.

“OPPA?!!!” bentak Sunny tak suka dengan ucapan Yunho, semua menatap ke arah Yunho.

“Ini bukan film zombie, jadi…”

“Lee Donghae, hadapi kenyataan!!” bentak Yunho dengan suara tinggi. Keduanya saling bertatapan tajam. Yunho menghela napasnya mencoba menstabilkan emosinya.

“Seohyun..dia juga berubah jadi seperti mereka, dan Kyuhyun…”

“Seohyun?! Ada apa dengan Seohyun?!” potong Sunny cepat, Yoona yang dari tadi hanya dia akhirnya kembali menangis begitu mengingat nasib Seohyun.

Yunho ikut terdiam, walau tahu Seohyun telah berubah menjadi makhluk yang berbahaya tapi ia tetap merasa bersalah karena telah menembak gadis itu. Gadis yang sudah ia anggap sebagai adiknya pula.

“Ada apa dengan Seohyun..?!” Tanya Donghae yang penasaran dengan ekspresi Yoona dan Yunho.

“Yoona..?!” Sunny menghampiri Yoona.

“Seohyun di serang, dia kehabisan darah dan meninggal…tapi dia hidup lagi dan…” Yoona kembali menangis dan memeluk Sunny.

Yunho menghela napas panjang, ia beranjak menuju jendela.

Keadaan di luar terlihat sangat sepi, kota kecil itu terlihat seperti kota mati.

“Kita harus bergerak, aku ada ide…!!” kata Yunho tiba-tiba. Semua kembali menatap ke pria itu.

*@**@**@*

Hyoyeon dan Yuri hanya mampu terdiam mendengar sejarah tempat ini, di mana dalam satu hari khusus di tiap tahunnya makhluk-makhluk mengerikan akan bangkit dari tidur mereka dan mencari makanan yaitu manusia. Yang sebenarnya berfungsi sebagai persembahan sebuah ilmu kuno dari tempat ini.

Tak banyak yang tahu tentang kota ini dan sejarahnya, karena itu selalu saja ada orang-orang asing yang terjebak dan mati di tempat ini.

“Pantas saja saat tiba di sini aku merasa ini adalah kota mati…”gumam Hyoyeon.

“Jadi kita harus tetap berlindung di sini sampai menunggu esok hari…?!” Tanya Yuri mencemaskan teman-temannya yang ada di atas sana.

“Itu cara teraman untuk bertahan hidup…” suara pria itu terdengar datar tapi nadanya mengandung kesedihan yang terpendam.

“Paman Han, teman-teman kami semua berada di hotel…kita harus menyelamatkan mereka…!!” Pria itu tersenyum sinis.

“Itu telah menjadi takdir kalian, kedatangan kalian ke tempat ini bukan sebuah kebetulan tapi memang sudah di atur…” pria itu terdiam sebentar karena melihat ekspresi keterkejutan Hyoyeon dan Yuri.

“Penduduk asli tempat ini sudah menjadi korban, kalau bukan mencari persembahan dari tempat lain maka akan terjadi sesuatu yang lebih buruk lagi…” lanjut pria itu.

“Takdir?!” desah Hyoyeon merasa tak terima dengan istilah itu.

Yuri masih membisu tapi airmatanya mengalir dengan deras.

“Paman, ini bukan takdir, tapi hanya jebakan….dan aku tak mau menyerah pasrah seperti ini!!” Hyoyeon terlihat emosi.

“Hyo…?!”

“Yul, apa kamu hanya mau diam menunggu besok dan melihat teman-teman kita mati karena jebakan ini?! Mereka bukan hanya teman tapi mereka juga saudara-saudara kita!!”

Yuri menghapus airmatanya.

“Lalu kalian mau kembali ke atas?!” Tanya Jisoo khawatir, Hyoyeon menghela napas panjang dan berpikir keras.

“Kita harus selamatkan yang lain dan berusaha keluar dari kota ini..!!” ujar Yuri yang tiba-tiba mendapat keberanian untuk berjuang demi teman-temannya.

Hyoyeon mengangguk senang karena ternyata temannya itu sependapat dengannya.

“Paman…”

“Aku tidak akan membantu kalian..!!” potong Paman Han dengan dingin.

“Ayah?!”

“Tidak apa, kami akan berjuang sendiri, tapi kami tetap ingin minta petunjuk paman agar kami bisa keluar dari tempat ini!!” kata Hyoyeon dengan tegas, pria tua itu kembali menghela napas panjang, ia salut pada semangat kedua gadis asing itu, ia pun merasa bersalah Karena mereka bisa terjebak di tempat terkutuk ini.

“Baiklah…aku akan memberi petunjuk dan beberapa bekal senjata juga kendaraan untuk kalian!!” putus Paman Han membuat Hyoyeon dan Yuri tersenyum senang walaupun mereka sadar ini akan jadi awal perjuangan mereka.

*@**@**@*

Donghae dan Yunho melangkah dengan waspada, jalanan terlihat sangat sepi, angin pagi berhembus segar tapi itu membuat mereka merasa merinding, baru kali ini Donghae merasa merinding dan takut di pagi hari.

Mereka berdua menuju ke tempat parkir kendaraan perusahaan mereka. Setelah mendapatkan kendaraan mereka akan menjemput teman-temannya yang masih berada di tempat persembunyian.

SREKK!!!

Tiba-tiba Donghae menarik lengan Yunho yang berjalan di depannya.

Donghae memberi isyarat dengan tangannya menunjuk ke arah seorang gadis yang sedang berjalan limbung tanpa arah, kedua pria itu terpaku kaku karena mereka mengenali sosok itu.

“Hesun noona..?!” desah Yunho yang mengenal sosok itu, keduanya menatap sedih pada kondisi fisik Hesun, tangan kiri gadis itu telah putus dan di sekujur tubuhnya terdapat cakaran dan bekas gigitan yang terlihat mengerikan, wajah Hesun terlihat pucat, ia berjalan dengan terseot-seot, sesekali ia mengeram pelan namun terdengar mengerikan.

Yunho dan Donghae masih mematung memperhatikan sosok yang mereka kenal cukup akrab dengan mereka.

Dengan tangan yang bergetar antara takut dan gugup perlahan Yunho mengarahkan pistolnya ke sosok Hesun.

“Kau mau apa?!” bisik Donghae.

“Tentu saja membunuhnya…!!”

“Jangan..noona tidak menyakiti siapapun, lebih baik kita cepat ke tempat parkir saja!!” ajak Donghae, ia pun terlalu miris untuk menyakiti sosok wanita itu yang wujudnya terlihat sangat mengenaskan.

Yunho berpikir sejenak dan akhirnya mengurungkan niatnya, merekapun segera menjauh dari sana.

Akhirnya keduanya sampai di tempat parkir hotel tapi…
“Sepertinya kita harus kembali ke dalam hotel..” seru Donghae karena semua mobil dan bus terkunci.

“Ayo ke kamarku, kita bisa pakai mobil Changmin…!!” saran Yunho yang melihat mobil Changmin, Donghae terlihat ragu.

“Sepertinya di sana ada orang..” Tiba-tiba Donghae melihat gerak gerik di belakang bus.

“Hati-hati..!!” bisik Yunho waspada.

Dengan hati-hati Donghae mendekati menghampiri sosok yang ia rasa ia kenal, sedangkan Yunho tetap waspada, ia mengikuti Donghae dari belakang.

Donghae tersenyum kecil begitu mengenali salah satu member Super Junior yang sedang berada di belakang bus.

“Turunkan senjatamu, itu Eunhyuk..!!”bisik Donghae yang mulai terganggu dengan pistol yang dibawa Yunho.

Yunho ikut memperhatikan dan akhirnya menurunkan senjatanya.

“Hey Lee Hyukjae kau…..?!” Donghae tercengang melihat apa yang sedang dilakukan Eunhyuk, temannya itu sedang memakan tubuh seorang anak kecil.

Sosok Eunhyuk yang sedang asyik makan sama sekali tak mempedulikan kehadiran Donghae dan Yunho di dekatnya.

Yunhopun tak kalah terkejutnya perlahan ia makin mendekati Eunhyuk ingin memastikan apa yang sedang ia lihat saat ini, sosok Eunhyuk hampir tak utuh, bagian tubuhnya banyak yang terkoyak bahkan isi perutnya sendiri hampir kosong, ususnya menjulur keluar, itupun hanya tinggal potongan kecil. Wajah Eunhyuk yang pucat hampir dipenuh oleh darah segar yang berasal dari sosok yang sedang ia makan.

Perlahan Yunho melangkah mundur karena tak kuat melihat pemandangan mengerikan itu, perutnya kini terasa mual.

“A-ayo..!!!” ajak Yunho, tapi Donghae masih membatu kaku, ia masih tak percaya bahwa monster mengerikan itu adalah sahabatnya.

“AYO!!” Yunho menarik tangan Donghae, tapi Donghae masih termangun kaku.

“HEY LEE DONGHAE APALAGI YANG MAU KAU LIHAT!!!” bentak Yunho kesal, membuat Eunhyuk akhirnya terusik dan melihat ke arah dua kehidupan di dekatnya.

“Hyukjae..?!” gumam Donghae sedih, Eunhyuk menatap Donghae dengan tatapan kosong namun terlihat mengerikan, Yunhopun sadar tatapan lapar dari Eunhyuk.

Perlahan Eunhyuk bangkit dan mendekati keduanya. Hal itu makin meperjelas kondisi Eunhyuk, perut Eunhyuk berlubang dan isi perutnya hampir kosong, tangan dan kaki Eunhyuk terlihat banyak bekas koyakan sehingga tulangnya terlihat jelas.

“Ke-kenapa bisa begini…” tanpa terasa airmata Donghae menetes, kondisi sahabatnya itu terlihat sangat mengenaskan sekaligus mengerikan. Yunhopun merasakan hal yang sama, walaupun mereka berbeda grup tapi ia dan Eunhyuk cukup dekat, rasa sedih, miris dan takut menyelubungi pikiran Yunho.

Kini ini kedua pria itu hanya mampu mematung berusaha mempercayai kenyataan saat ini, hingga mereka tetap tak bergerak saat Eunhyuk dengan erangan kelaparannya mulai mendekati mereka dan juga dua sosok lain yang kini berdiri tak jauh di belakang mereka.

Bersambung….

 

---