Connected [Part 2]

CAST:

SJ Yesung – SNSD Taeyeon

SNSD Yuri – 2am Seolong

PART 2

Yesung’s POV
Kami berdua terus berjalan tanpa tujuan, itu karena hari ini aku tak ada rencana untuk membolos makanya aku tak tahu harus ke mana.

Besok aku pasti akan dipanggil lagi oleh si Leeteuk guru kesiswaan yang sok muda itu.

Aishh~~kenapa aku harus mengalami situasi seperti ini, berada di jalan tanpa tujuan dan bersama dengan seorang gadis yang tak aku kenal..

Lebih anehnya lagi, akulah yang mengajaknya untuk membolos.

Aku memperlambat langkahku, dari tadi kami hanya berjalan tanpa suara, ia pun hanya mengikutiku di belakang.

Kim Taeyeon semangatlah~~

Aku kembali mendengar suara Taeyeon.

Aisshh~~kenapa aku harus mendengar pikiran gadis itu, ini menyebalkan.

Tapi yang lebih menyebalkan lagi, kenapa aku malah penasaran dengan apa yang ia pikirkan.

Aku lebih memperlambat langkah kakiku.

Sadarlah Taeyeon, Junsu oppa sekarang adalah pacar sahabatmu, dia bahkan tak pernah sadar akan kehadiran dan rasa sukamu ini~~

Ayo semangat, lupakan dia~~

Aku hanya menghela napas, dasar gadis bodoh, masih saja memikirkan pria itu..

Hick~~hick~~

Aku berhenti dan berbalik karena mendengar suara tangis, dan benar ternyata ia sedang menangis.

“Hei jangan menangis, kau makin terlihat bodoh dengan menangisi pria itu..” omelku membuat Taeyeon terkejut.

Apa maksudnya??

Taeyeon masih menatapku sambil menangis.

“Nona apa orang ini mengganggumu?” tiba-tiba seorang pria menghampiri kami.

“Apa?!” kagetku.

“Katakan saja, jangan takut, apa berandal ini berbuat kurang ajar?!” tanya pria itu sambil melotot padaku.

“Kurang ajar?? Aku?! Hei kau pikir aku ini…”

Tiba-tiba Taeyeon menarik bajuku sebelum aku menghajar pria itu, ia menggeleng dan membungkuk minta maaf pada pria itu.

“Hei kenapa minta maaf, diakan kan yang salah paham?” omelku.

“Oh ternyata kalian pasangan kekasih ya? Dasar anak muda, bertengkar tidak lihat tempat…” gerutu pria itu lalu pergi dari hadapan kami.

“APA?!” aku makin heran dengan sikap pria itu, kenapa dia malah berpikir kami pacaran.

Taeyeon kembali menarik bajuku.

“APA-LAGI?!” bentakku spontan, ia terkejut dan melihatku dengan takut.

Aku menghela napas panjang, kenapa aku malah membentakknya.

“Makanya berhentilah menangis, nanti mereka berpikir aku yang menganiayamu..” kataku pelan.

Kami kembali berjalan tampak arah dan tanpa percakapan.

Dasar aneh~~

“Apa?”

Taeyeon menggeleng cepat.

“Dengar ya..kalau aku aneh lalu kamu apa?” balasku.

Taeyeon kembali menatap bingung padaku.

“Apa?!!” melototku membalas tatapannya.

KRUKK~~~KRUKK~~~~

Kami terdiam, ia spontan menyentuh perutnya dan akupun segera memalingkan wajah karena perutku juga berbunyi.

“Ehem..” dehemku, dasar perut payah kenapa berbunyi disaat seperti ini, memalukan.

Laki-laki yang lucu~~

Aishh~~apalagi yang dipikirkan gadis itu.

“Kita pisah di sini..” kataku tiba-tiba.

Dia terlihat bingung.

Tanpa menunggu apa yang ia pikirkan, aku langsung berbalik pergi.

Gawat~~aku harus bagaimana, ini di mana??

Kenapa dia pergi begitu saja???

Langkahku terhenti.

Aishh~~kenapa aku harus mendengar pikirannya.

Dan kenapa aku harus peduli dengannya.

“Hey, ayo ke halte bus…” ajakku tak tega.

Ia tersenyum senang dan segera menghampiriku.

Senyumnya itu~~~~

Tidak mungkin aku bisa langsung suka pada orang yang baru aku temui..

Apalagi gadis aneh ini.

Kami kembali berjalan bersama mencari halte bus di sekitar sini, sebenarnya aku juga bingung dengan wilayah ini, karena tempat ini asing bangiku.

Lapar~~~

Tiba-tiba ia menarik bajuku dan menunjuk ke arah sebuah pohon.

“Apa?”

Taeyeon menggerak-gerakkan tangannya membuat isyarat lalu segera menuju ke bawa pohon dan beristirahat di sana.

Dasar, merepotkan saja~~

Dengan enggan aku menghampirinya.

Apa dia mau ya?

Taeyeon menyodorkan sebuah sandwich padaku.

Aku tak langsung menerimanya.

Ternyata benar ia tak suka~~

Apa buatanku memang tak berharga sampai tak ada yang mengingikan???

Bahkan Junsu oppapun selalu membuang bekal buatanku..

Apa….

Aku langsung meraih sandwichnya dan duduk di sampingnya, mendengar pikirannya membuatku kesal.

Dasar gadis payah~~

Tanpa pikir panjang aku langsung melahap sandwichnya.

“Eh..???”

Enak~~ternyata dia hebat juga…

Aku merasa Taeyeon sedang menatapku.

“APA?!” bentakku tak suka dengan tatapan Taeyeon.

Ia menggeleng dan tersenyum padaku.

Ah, senyum itu lagi~~

Terima kasih~~

Aku melihat gadis itu meneteskan air mata.

Dasar cengeng, untuk hal sepele inipun ia tangisi.

Aku rasa dia tak seseram wajahnya~~

Dia baik dan..manis!!

Aku melirik tak suka pada Taeyeon pikirannya.

Aku tak suka dengan kata ‘manis’-nya.

Taeyeon kembali tersenyum padaku.

“APA??!!” bentakku galak, senyumnya langsung lenyap, ia melahap sandwichnya sambil tertunduk takut.

Aishh~~~sekali lagi aku membentakknya.

Aku jadi sadar kalau aku ini suka membentak.

“Ehem..ini enak..terima kasih..” kataku pelan.

Ia kembali tersenyum senang.

Terima kasih~~

Terima kasih~~

Terima kasih~~

“Hey berhentih bilang terima kasih..” omelku.

Taeyeon terlihat terkejut.

Kenapa dia bisa tahu apa yang aku pikirkan??

Apa dia seorang cenayang??

Atau penyihir??

Taeyeon kembali menatapku.

Aku hanya mengehela napas pasrah, pikiran gadis ini memang aneh..masa tampangku mirip penyihir..dasar!!!

“Apa-lagi?” tanyaku risih dengan tatapannya.

Gadis itu menggeleng dan tersenyum dengan…..sangat-manis!

ARGGHHH!!

Aku bisa gila beneran kalau dia terus tersenyum seperti itu.

Setelah menghabiskan sandwich buatannya, kami tak langsung beranjak.

Kami tetep duduk di sana dan menikmati hembusan angin yang menurutku terasa sangat nyaman dan tenang.

Aku suka suasana ini.

Duduk bersama gadis asing yang tiba-tiba saja masuk mewarnai hariku.

Seorang gadis bisu yang terlihat sangat takut padaku tapi ia sama sekali tak menjauhiku.

“Hey Kim Taeyeon??” sebuah motor tiba-tiba berhenti di hadapan kami.

Yuri~~??!!

Gawat!! Kenapa harus ketemu dia di sini??

Aku melirik Taeyeon yang terlihat salah tingkah.

Seorang gadis yang sedang menatap heran pada kami, ia segera turun dari boncengan motor dan menghampiri kami, sedangkan laki-lakinya yang menyetir hanya menatapku dari balik helm yang dipakainya.

“Kamu tidak sekolah??” tanya gadis yang bernama Yuri, aku menatap heran padanya, Jelas-jelas dia juga mengenakan seragam yang sama dengan Taeyeon yang menandakan dia juga sedang membolos, tapi kenapa bertanya hal itu pada Taeyeon.

Taeyeon membuat isyarat tangan, tapi sepertinya Yuri tak mengerti.

“Dia sedang membolos, sama sepertiku…”celetukku cuek.

Yuri menatap heran padaku, lalu tersenyum jahil.

“Jadi kamu membolos untuk kencan dengannya ya?” goda Yuri, Taeyeon menggeleng cepat dan memberi isyarat tangan yang menyangkal hal itu.

“Kalau iya memangnya kenapa?” ketusku.

Yuri tertawa mendengarnya, sedangkan Taeyeon melirik kesal padaku.

“Kami sedang berkencan jadi pergi sana…mengganggu saja kese…AUWWW!!” jeritku karena dengan cepat Taeyeon menyikut perutku.

Yuri makin tertawa keras melihat kami.

“Taeyeon-ah, aku suka pacarmu ini..dia lebih baik dari Junsu oppa-mu itu..selamat ya…” Yuri mengacak-acak rambut Taeyeon.

“Hey kau, awas kalau kamu buat Taeyeon menangis..!!” ancam Yuri sambil menatapku dengan tajam.

“Cih~~” cibirku.

Dasar gadis sok tau..

Taeyeon kembali membuat isyarat mencoba memberi Yuri penjelasan tentang hubungan kami.

“Yuri-ah..ayo…Taeyeon apa mau ikut kami?” tanya laki-laki yang bersama Yuri.

Taeyeon menggeleng dan menyilangkan tangannya.

“Mereka punya kencan sendiri…” tawa Yuri.

“Ok aku tak akan ganggu kalian, tapi kalau kalian mau bergabung dengan kami, silahkan, aku dan Seolong oppa mau ke pusat kota..bagaimana?” tanya Yuri lagi.

Taeyeon menggeleng cepat..

Dasar Yuri payah, mana mungkin aku mau jadi pengganggu kencan kalian~~

Yuri beruntung bisa bersama Seolong oppa~~~

“Ok bye…” Yuri akhirnya pergi meninggalkan kami.

Taeyeon menatap kepergian pasangan itu dengan berbagai pikirannya.

“Dasar bodoh..kalau iri dengan temanmu, maka cepat cari pacar sana…” ujarku sambil beranjak.

Apa??!!!

“Sudah lupakan pacar temanmu itu, di dunia ini masih banyak makluk yang bernama laki-laki…” kataku lalu beranjak duluan menuju halte bus.

Kamu yang bodoh, mana mungkin dapat secepat itu melupakan seseorang…

Apalagi untuk cinta pertama…

Langkahku terhenti mendengar pikiran Taeyeon.

“Memangnya apa susahnya melupakan cinta yang penting seperti itu..hidup itu untuk masa depan, bukan untuk masa lalu..!!” seruku emosi.

Taeyeon terperajat mendengar kata-kataku.

Perlahan ia menghampiriku, aku dapat melihat wajahnya yang memerah yang menahan tangisnya.

Kamu~~ Apa bisa baca pikiranku????

Aku tak menjawab.

Kalau iya, jangan seenaknnya masuk dan baca pikiranku~~!!

Dengan kesal Taeyeon pergi meninggalkanku.

Aku juga tak tahu kenapa bisa tiba-tiba membaca pikirannya.

Dan hanya pikirannya..tidak dengan pikiran orang lain???

Aku juga tak pernah bermaksud membaca isi pikirannya karena semua terjadi begitu saja..

Lagipula akupun tak suka mendengarnya..

Aku hanya dapat menghela napas antara rasa kesal dan merasa bersalah.

Apa aku harus minta maaf atau..

GEDEBUKK!!

Aku berbalik melihat keasal suara.

Senyumku langsung mengembang melihat Taeyeon yang terjatuh.

Bodoh, kenapa pakai jatuh segala sich~~

“Hahahaha…” aku tertawa keras mendengar pikiran Taeyeon itu.

“Bodoh~~!” bisikku seraya menghampiri Taeyeon yang kesakitan.

Ya tertawalah~~

Menertawakan kesusahan orang dan menghina cinta orang sepertinya memang hobbymu…

Aku mengulurkan tangan padanya..

“Jatuh memang sakit, tapi harus tetap bangkit dan berjalan lagi…sama saja seperti cintamu itu…” kataku sambil tersenyum padanya.

Ia terdiam dan kembali menangis mendengar ucapanku.

Tolong jangan menangis~~

Entah mengapa melihat Taeyeon seperti itu, hatiku terasa sedikit sakit..

Aku bagai dapat merasakan lukanya…

Aishh~~apa dalam beberapa jam saja aku bisa suka pada gadis ini??
Gadis lemah dan penakut ini???

“Hey ayo cepat bangun..” bisikku saat merasa beberapa mata mengawasi kami.

“Bu-bukan aku yang buat dia menangis..” kataku cepat pada ibu-ibu yang melintas di dekat kami.

Aishh~~ini memalukan…

“Hey ayolah, aku tak mau mereka salah paham lagi…” pintaku panik.

Perlahan aku mendengar suara tawa gadis itu.

Dia tertawa sambil menangis..

“Kenapa?!!” ketusku.

Terima kasih…

DEG!!!

Aku kembali terperajat melihat senyuman yang ia berikan padaku..

Senyum diantara airmatanya…

Dan aku rasa….

Aku suka gadis ini~~~

Bersambung~~~

Note: Buat para reader yang sering gagal memberi komentar karena blogku error, coba dengan merefresh blog ini lewat browser kalian, caranya tekan ctrl+R.

Hm~~sebenarnya niatnya cerita ini hanya untuk 1shot, tapi karena khayalan author makin melantus so cerita ini jadi 3shot, jadi tunggu aja endingnya minggu depan.

Dan kalau cerita ini hasilnya aneh atau maksa..ya harap maklumin ya^^”

---