Promise

Hi Grellfics…

Sebelum baca cerita ini..

Aku mau ngucapin Happy Lebaran dulu buat semua Grellfic yang merayakan idul fitri..

Dan di sini juga aku mau minta maaf bila selama ini aku punya kesalahan atau sering bikin kalian kesal…

Mohon Maaf lahir & batin..

Back to zero ya^^

Dan sekarang happy reading…

CAST

SNSD TIFFANY – 2PM WOOYOUNG – SNSD TAEYEON

PROMISE

Fany-ah…Saranghae…..!!!

“Emm..?” Tiffany membuka matanya dengan perlahan, ia menggeliat dan mengganti posisi tidurnya, mata gadis itu terpaku pada jam weker mungil di dekat tempat tidurnya.

“Jang Wooyoung..hari ini kau harus mati..”geram Tiffany seraya bangun dari tidurnya.

“Lho Fany-ah kamu masih di sini??? Aku pikir kamu sudah pergi dari tadi??” heran Taeyeon teman satu kostnya.

Tiffany mendengus kesal dan duduk di dekat Taeyeon yang sedang sibuk mengerjakan tugas kuliahnya.

“Laki-laki itu pasti lupa lagi dengan janjinya, dia bahkan tidak menelpon…”

“Siapa? Wooyoung??” tebak Taeyeon, ia menghentikan mengetik tugasnya dan menatap Tiffany yang cemberut.

“Ini sudah kesekian kalinya ia lupa dengan janji kami, aku rasa hari ini…” Tiffany menahan ucapannya.

“Apa…?”

“Aku mau putus dengannya..” lanjut Tiffany dengan tegas, tapi Taeyeon malah tertawa, bahkan tertawa dengan sangat keras.

“Ini sudah ucapan ke seratus kalinya sejak kalian berpacaran..ayolah Fany apa tidak ada kata yang lebih baru lagi selain kata putus…” canda Taeyeon disela tawanya.

“Aku akan bunuh dia..” geram Tiffany seraya membanting handphonenya.

Tawa Taeyeon makin kencang, sahabatnya itu terlihat sangat kekanak-kanankan.

“Ok sebelum kamu pergi membunuh Wooyoung, sebaiknya kamu makan dulu, tadi aku beli mie dingin kesukaanmu..” kata Taeyeon yang kembali sibuk dengan notebooknya, senyum Tiffany langsung merekah lagi.

“Taeyeon-ah..” panggil Tiffany.

“Hm..?”

“Kalau kamu laki-laki, aku pasti akan menikahimu..”bisik Tiffany manja.

“ARRGGHHH JANGAN KATAKAN ITU, AKU BISA MATI MENDADAK!!!” jerit Taeyeon merinding membuat Tiffany tertawa dan segera menuju dapur untuk makan.

&&&&&

“Gawat aku terlambat lagi, Tiffany pasti marah besar..” panik Wooyoung segera berlari naik menuju lift, ia bisa bayangkan bagaimana nanti sambutan dari Tiffany begitu ia datang.

“Maaf tunggu..aku mau naik!!!” teriak Wooyoung pada laki-laki dalam lift, tapi terlambat pintu lift telah tertutup dan menuju lantai atas.

“Sial…” maki Wooyoung, akhirnya ia terpaksa memakai tangga untuk naik ke lantai 3 tempat tinggal Tiffany.

&&&&&

Fany-ah…Mianhaeyo…!!

“Engg?” Tiffany berhenti mengunyah dan celinggukkan di dapur.

Ia bagai mendengar suara Wooyoung, dengan kesal Tiffany membanting sumpitnya ke meja.

“Dasar, dia benar-benar merusak selera makanku..” gerutu Tiffany kembali kesal.

Gadis itu menghela napas dan termenung sendiri di dapur.

Jang Wooyoung…

Kenapa selalu rasa kesal yang kamu berikan…tapi kenapa aku bisa terus bertahan denganmu sampai sekian lamanya….apa aku begitu menyukaimu???

Tiffany menggeleng keras, ia ingin membuang bayang-bayang Wooyoung, pria yang terlalu sering membuatnya terluka.

Sesaat gadis itu terdiam dan memikirkan sesuatu.

“Ok..malam ini semuanya akan berakhir…aku tak mau seperti ini terus…”gumam Tiffany dengan yakin, ia segera menghabiskan mie dingin kesukaannya lalu segera beranjak mengambil tasnya.

“Sudah mau pergi??” tanya Taeyeon, Tiffany menatap Taeyeon dengan ragu.

“Taeyeon-ah..” panggil Tiffany hati-hati.

“Hm..?”

“Apa kamu bisa temani aku sebentar..?” tanya Tiffany.

“Kemana??”

“Hm…aku mau bikin perhitungan dengan Wooyoung oppa…”

“Apa?? Apa kamu akan membunuhnya??” canda Taeyeon tapi Tiffany sama sekali tak tertawa membuat tawa Taeyeon langsung terhenti.

SREENNNGG!!!!

Tiba-tiba Taeyeon merasakan sesuatu dari arah luar pintu.

“Sepertinya di luar ada seseorang..” bisik Taeyeon yang melihat gerak-gerik dari sela-sela bawah pintu.

“Taeyeon, kamu bisa tidak?!” tanya Tiffany mempertegas ajakannya tanpa mempedulikan ucapan Taeyeon.

“Sssttt..sebentar..” Taeyeon lebih tertarik pada sesuatu di luar pintu, dengan enggan Tiffany memperhatikan tingkah Taeyeon yang sama sekali tak memperdulikannya.

“Taeyeon sebenarnya kamu peduli atau..”

CEKLEKK!!

Taeyeon membuka pintu dengan hati-hati.

“Eh…?!!” Taeyeon terkejut melihat sosok yang berdiri di hadapannya.

“Hai..” sapa Wooyoung dengan pucat, ia kehabisan tega karena berlari.

“Taeyeon kamu dengar tidak..!!!” kesal Tiffany dengan suara keras di belakang Taeyeon.

Taeyeon tak segera menjawab pertanyaan Tiffany atau mempersilahkan Wooyoung untuk masuk, gadis itu masih terpaku kaku di tempatnya.

“Fany-ah..” panggil Wooyoung melihat Tiffany di belakang Taeyeon.

“Oppa..??” Tiffany seperti mendengar suara Wooyoung, ia segera menghampiri Taeyeon karena ia merasa suaranya dari arah pintu.

“Taeyeon siapa yang datang??” tanya Tiffany seraya mengintip dari balik punggung Taeyeon.

“Itu….?!!” Taeyeon akhirnya tersadar dari terkejutannya dan segera melebarkan pintu.

“Fanya-ah maaf aku terlambat…Taeyeon boleh aku masuk?” tanya Wooyoung karena tangan Taeyeon masih menghalangi jalan masuk.

Taeyeon tak bergerak sedikitpun, ia malah menatap Wooyoung dengan tajam, sorot mata Taeyeon terlihat aneh dan tak bersahabat sama sekali.

“Taeyeon-ah kamu lihat apa? Tak ada diapapun di luar…bagaimana, apa kamu mau menemaniku untuk bertemu dengan Wooyoung oppa?” tanya Tiffany penuh harap.

Taeyeon hanya menghela napas dan berbalik masuk, ia membiarkan Wooyoung masuk lalu kembali menutup pintu.

“Fany-ah aku sudah datang, ayo kita berangkat sekarang..”ajak Wooyoung yang berjalan menghampiri Tiffany.

“Fany…” Taeyeon menatap Tiffany dengan bingung ia tak tahu harus mengatakan apa pada sahabatnya itu.

“Kenapa, apa kamu tak bisa?” tanya Tiffany melihat ekspresi wajah Taeyeon yang tak dapat ia artikan, raut wajah Taeyeon terlihat berbeda dari biasanya.

“Fany-ah, duduklah sebentar..” ajak Taeyeon dengan nada yang datar.

“Aku tak ada waktu Taeng, aku harus menuntaskan semuanya dengan Wooyoung oppa, ini sudah cukup aku tak mau seperti ini terus, ini terlalu..”

“TIFFANY HWANG..!!” bentak Taeyeon tiba-tiba membuat Tiffany terkejut.

“Maaf…apa bisa duduk sebentar, ada yang harus kamu tahu dan ini berhubungan dengan Wooyoung…” pinta Taeyeon berusaha mengendalikan emosinya.

“Denganku, memangnya ada apa dan hei kenapa kalian berdua bersikap aneh…Fany aku tahu aku salah jadi..”

“Sesuatu telah terjadi pada Wooyoung…” dengan cepat Taeyeon memotong perkataan Wooyoung.

“Apa?” tanya Tiffany sedikit takut dengan tatapan Taeyeon.

“Memangnya ada apa denganku?” tanya Wooyoung, ia tak mengerti denga sikap Taeyeon yang agak aneh.

“Sekarang coba kamu telpon ke handphone Wooyoung..” perintah Taeyeon.

“Untuk apa, aku tak mau bicara melalui telpon, aku mau kami langsung bicara..”tolak Tiffany.

“Iya, kenapa harus lewat telpon, akukan sudah di sini jadi kenapa…” ucapan Wooyoung terhenti begitu matanya bertemu dengan tatapan Taeyeon yang datar namun terasa sangat dalam, laki-laki itu perlahan mulai mencerna keadaan yang sedang terjadi.

“Sebenarnya ada ini Taeyeon?” tanya Wooyoung akhirnya merasa ada yang tak beres dengan dirinya, Tifffany ternyata tak dapat melihat sosoknya, hanya Taeyeon yang dapat melihatnya, tapi sepertinya Taeyeonpun berusaha tak menganggap dirinya ada.

“Fany, tak ada salahnya sekarang kamu mencari tahu penyebab keterlambatan Wooyoung, apa kamu tak mencemaskan keadaannya?” tanya Taeyeon berusaha bersikap normal dan tenang.

“Untuk apa, aku berani bertaruh, saat ini ia pasti sedang bersama dengan teman-teman ganknya..mereka pasti ada di studio musik…kau tau sendiri Taeng..”

“Bagaimana kalau dia tidak di sana..” potong Taeyeon cepat, kening Tiffany mengerut melihat ekspresi Taeyeon, tidak biasanya Taeyeon bersikap seperti ini padanya atau sangat perhatian pada Wooyoung.

Sedangkan Wooyoung sendiri sedang berusaha mengingat-ingat apa yang telah terjadi pada dirinya hingga sosoknya tak terlihat.

“Sebenarnya ada apa Taeng, apa yang kamu ketahui tentang Wooyoung oppa, apa kamu tahu penyebab ia tak datang?” tanya Tiffany curiga.

“Aku tak tahu, karena itu aku memintamu untuk mencari tahu, tak ada salahnyakan? Lagipula dengan tahu keberadaannya kita bisa langsung ke sana..” terang Taeyeon seraya melirik ke arah Wooyoung yang masih kebingungan, karena ia sama sekali tak dapat mengingat apapun.

“Ok..” putus Tiffany membenarkan ucapan Taeyeon, ia segera menghubungi ponsel Wooyoung.

“Tak ada jawaban, ia pasti sengaja tak mengangkatnya…seperti biasa, saat berbuat salah ia selalu menghindar…”kesal Tiffany membuang ponselnya ke sofa dengan kesal.

Wooyoung menatap bersalah pada Tiffany.

“Apa aku selalu melakukan itu?” tanya Wooyoung seraya menghampiri Tiffany di sofa, sekarang ia sadar bila selama ini sering sekali menyakiti Tiffany tanpa ia sadari.

“Kenapa kamu tak coba menghubungi salah satu temannya, mungkin Junho atau Junsu…mungkin mereka tahu di aman Wooyoung..”

“Taeng, hari ini kamu sangat aneh…kenapa kamu sangat peduli dengan keberadaan Wooyoung..”

“Aku hanya merasa sesuatu telah terjadi padanya, sehingga ia tak dapat menepati janjinya…” jawab Taeyeon seraya beranjak, ia menghindari tatapan curiga Tiffany.

”Sesuatu yang buruk…?” tanya Wooyoung, ia tak suka dengan kalimat itu, entah mengapa perasaannya makin tak tenang begitu mendengar kalimat itu.

Tiffany kembali berpikir dan akhirnya ia memutuskan untuk menghubungi Junho salah seorang sahabat Wooyoung.

“Hai Tiffany, ada apa tumben menelpon?” tanya Junho begitu telpon tersambung.

“Oppa, apa sekarang kamu sedang bersama Wooyoung oppa?” tanya Tiffany sedikit ragu.

“Tidak, bukannya dia yang seharusnya bersamamu sekarang? Tadi kami mengakhiri latihan lebih awal karena ia ada janji denganmu..dia bahkan terus-terusan ribut kerena ingin memberimu kejutan hahaha..” tawa Junho.

“Apa kamu yakin? Oppa tidak sedang berbohongkan?” tanya Tiffany dengan nada kesal.

“Tidak, memangnya kenapa? Apa Wooyoung tak sedang bersamamu?” Junho balik bertanya.

“Iya, sekali lagi ia ingkar janji..ia tak datang dan itupun tak menghubungiku..”kesal Tiffany.

“Masa sich, tadi begitu kami selesai ia langsung pergi bersama Junsu, coba kamu telpon Junsu karena tadi ia menumpang di mobil Junsu..” saran Junho.

“Ok terima kasih..”

“Tiffany, percayalah, kali ini Wooyoung sangat serius dia bahkan telah menyiapkan kejutan untukmu, dia sangat menyanyangimu melebihi grup musik kami…”

“Hm…ok..terima kasih oppa…” Tiffany segera memutuskan hubungan telponnya.

“Menyayangiku…cih..kalau dia serius, dia tak akan membuatku menunggu seperti ini..” cibir Tiffany.

Melihat itu Wooyoung hanya dapat menatap sedih..

Kejutan…!! mendengar pembicaraan Tiffany dan Junho tadi membuat Wooyoung mengingat sesuatu yaitu kejutan yang telah ia siapkan untuk Tiffany.

Hari ini grup musik Wooyoung menerima kontrak rekaman, karena itu selain memberitahu kabar baik ini pada Tiffany, Wooyoungpun berniat untuk melamar Tiffany malam ini.

Tapi seperti memang sesuatu yang buruk telah menimpanya, tapi sampai saat ini Wooyoun tak dapat mengingatnya.

Sekilas Taeyeon melihat Wooyoung yang nampak bersalah, lalu ia berpaling pada Tiffany yang sedang terdiam, sekarang gadis itu sedikit mencemaskan keberadaan Wooyoung, dengan cepat ia segera menghubungi Junsu.

“Hallo..” terdengar jawaban dari Junsu, terdengar di sekitarnya sangat ramai.

“Hallo Junsu oppa..ini aku Tiffany..”

“Tiffany?? Maksudmu kamu Tiffany pacar Wooyoung?!!”tanya Junsu tampak terkejut.

“Iya ini aku, oppa apa Wooyoung oppa sedang bersamamu…?”

“Hm..iya..Tiffany…Wooyoung..maksudku kami…”Suara Junsu tampak ragu dan kacau.

“Jadi dia sedang bersamamu ya..” Tiffany merasa kecewa, ternyata benar Wooyoung tak datang karena sedang bersama dengan temannya, sekali lagi Wooyoung lebih memilih untuk bersama dengan temannya dari pada menemuinya.

Tiffany tersenyum getir, hatinya sangat terluka.

“Baiklah oppa, aku tak akan mengganggu kalian…”

“Tiffany tunggu…sebenarnya aku baru saja ingin mengubungimu, kami baru mengalami kecelakaan dan Wooyoung….”

“Apa?!! Kecelakaan?!!” kaget Tiffany.

“Iya, tadi saat perjalanan ke tempatmu kami kecelakaan dan Wooyoung…dia…dia meninggal..apa kamu bisa datang ke sini..aku..aku terlalu bingung untuk memberi tahu hal ini pada keluarganya dan…”

BRAKKK!!!

Ponsel digenggaman Tiffany terjatuh begitu saja, tubuh gadis itu menjadi lemas seketika.

Taeyeon segera menghampiri Tiffany, ia yakin Tiffany telah mengetahui keadaan Wooyoung, Taeyeon segera meraih ponsel Tiffany dan berbicara dengan Junsu, ia ingin tahu keberadaan Wooyoung jasad sekarang.

“Fany-ah…jangan menangis..” pinta Wooyoung yang ikut sedih dan merasa bersalah karena kini Tiffany hanya mampu menangis menyesal.

“Fany-ah…” Wooyoung berusaha menyentuh wajah Tiffany, ia ingin menghapus airmata gadis itu, tapi sia-sia ia tak dapat menyentuh tubuh Tiffany.

“Oppa…..” ratap Tiffany.

“Fanya-ah..kali ini ia tak ingkar janji…kali ini dia telah menepati janjinya..” ucap Taeyeon sambil mengelus lembut rambut Tiffany.

“Aku jahat Taeng…aku jahat….” tangis Tiffany makin keras dan terdengar pilu, ia merasa bersalah karena telah berpikir buruk tentang Wooyoung.

“Aku tadi ingin menghilangkan dia dari hidupku..dan kini dia benar-benar pergi meninggalkanku Taeng…bahkan tanpa mengatakan apapun….”

Merasa tak tega dengan kesedihan Tiffany, Taeyeon segera memeluk sahabatnya itu, di samping mereka Wooyoung hanya mampu terdiam dan menangis.

“Dia..dia selalu saja berbuat seenaknya…dia selalu membuatku marah..membuatku sedih dan menangis…seenaknya ingkar janji..dan kini..dia seenaknya pergi begitu saja….kenapa Taeng…kenapa…Kenapa aku bisa menyukai pria seperti dia…”tangis Tiffany yang makin memeluk erat tubuh Taeyeon.

“Maaf…Maaf Fany…” bisik Wooyoung merasa makin bersalah.

“Fany-ah, maafkan Wooyoung dan relakan dia…dengan begitu kamu akan mengurangi penderitaan dan penyesalannya…”bisik Taeyeon, karena Taeyeon yakin, kedatangan arwah Wooyoung ke tempat mereka ada maksud tertentu…yaitu menepati janjinya pada Tiffany.

“Fany-ah maaf..selamanya aku selalu menyayangimu..maaf tak pernah membuatmu bahagia…saranghaeyo….” ucap Wooyoung lirih penuh penyesalan.

“Eng?” Tiffany menoleh ke sampingnya, ia bagai mendengar suara Wooyoung di dekatnya, tapi Tiffany tak dapat melihat apapun, itu membuat airmatanya makin deras mengalir.

Kini, segala amarah dan kebenciannya pada Wooyoung telah lenyap begitu saja…

Yang ada tinggal rasa penyesalan dan rasa cinta yang masih begitu kuat yang ia rasakan..

“Selamat jalan oppa….”bisik Tiffany pasrah, karena hanya itu yang dapat ia lakukan saat ini.

-The End-

OK Grellfics semoga kalian suka dengan ceritanya..

Ini salah satu request kalian yang minta pasangan Tiffany-Wooyoung, tapi maaf sekrang aku masih belum bisa bikin cerita happy ending makanya jadinya ya…seperti ini…

So jangan lupa tinggalkan komentarmu ya^^

Thanks dah mau baca…

---