Knot 14

TOLONG JANGAN PERNAH MENJIPLAK ATAU MENCURI CERITA DI BLOG INI…!!!

HASILKAN KARYAMU SENDIRI BUKANNYA MENGAKUI KARYA ORANG LAIN SEBAGAI KARYAMU…!!!

BILA INGIN REPOSTING HARAP MEMINTA IZINKU TERLEBIH DAHULU.

CHAPTER 14

Hari ketujuh belas setelah peristiwa Incheon….

“Ada apa ini?!” heran Yonghwa seraya memperlambat laju mobilnya karena di depannya terjadi kemacetan.

“Kebakaran?!” kaget Yonghwa yang akhirnya melihat kepulan asap hitam dari sebuah apartemen, sekarang ia tak dapat lagi menggerakkan mobilnya karena kemacetan panjang telah terjadi, akhirnya ia memilih menepikan kendaraannya dan keluar melihat apa yang sedang terjadi.

Tampak para petugas kebakaran dan polisi sibuk dengan tugas mereka, para penonton yang melihat kejadian itupun semakin bertambah, sekilas Yonghwa dapat melihat beberapa orang yang tampak cemas, mungkin mereka salah satu penghuni apartemen itu.

Ia ingin sekali ikut membantu namun ia tak tahu harus berbuat apa untuk menolong mereka karena dia terus di usir oleh para petugas.

“Hey jangan kasar!!!” bentak seorang gadis membuat Yonghwa menoleh ke sampingnya.

“Aku hanya ingin meliput berita, bukan berniat bikin keonaran..!!” seru Taeyeon pada seorang petugas keamanan yang mengusirnya.

Melihat itu Yonghwa jadi tersenyum melihat ekspresi gadis bertubuh kecil itu, wajahnya tampak lucu namun ternyata saat mencari berita ekspresi wajahnya terlihat sangat serius.

“Jangan sekarang nona..niatmu memang baik tapi waktunya tidak tepat..tolong…!!!” pinta si petugas.

“TOLONG!!!! SIAPA SAJA TOLONG..ADIKKU SEDANG TIDUR DI ATAS..!!!” Teriak seorang gadis yang berusaha menerobos ketahanan polisi.

Taeyeon akhirnya tertarik pada gadis itu, ia segera menghampiri sumber beritanya dan tanpa sadar Yonghwapun mengikuti gadis pencari berita itu.

“Tenanglah nona, petugas kami telah sampai di lantai 3, kami akan segera menuju apartemenmu..” seorang petugas berusaha menenangkan Seungyeon yang menangis panik.

Tanpa buang-buang waktu Taeyeon segera mengabadikan moment-moment yang ia anggap penting, tanpa sadar mata Yonghwa terus saja mengawasi tiap gerik-gerik Taeyeon yang kini bagai magnet baginya.

“HEY KALIAN KENAPA HANYA DIAM….DI DALAM ADIKKU BUTUH BANTUAN!!!!” teriak Seungyeon marah pada beberapa petugas kebakaran.

“DAN KAU…PERGI!!!!” tiba-tiba Sseungyeon mendorong Taeyeon dan beberapa wartawan yang sedang memontretnya.

“AWAS!!!” spontan Yonghwa segera melindungi Taeyeon dengan punggungnya.

“Ayo…!!!” Yonghwa segera menarik Taeyeon menjauhi kerumunan orang, gadis itu yang bingung dengan tindakan Yonghwa padanya hanya mampu diam dan membiarkan Yonghwa menarik tangannya.

“Apa berita yang kamu cari belum cukup?!” Tanya Yonghwa.

“Kamu….kenapa di sini..?!” bingung Tayeon karena masih bingung dengan sikap Yonghwa yang bertindak seolah-seolah mereka telah akrab.

“Aku…”

DUARRRRRR!!!!!!
Tiba-tiba terdengar ledakan dari arah apartemen membuat Yonghwa kembali melindungi Taeyeon dengan tubuhnya.

“Ng~?!!” Keduanya saling berpandangan dengan posisi Yonghwa merengkuh tubuh Taeyeon yang mungil.

“Ma-maaf…” Yonghwa segera melepaskan pelukannya.

“Itu…” mata Taeyeon mengarah pada kobaran api yang makin membesar.

“Mereka…nasib mereka…?!” wajah Taeyeon terlihat cemas.

“Sepertinya petugas pemadam kebakarannya kurang…kita harus lakukan sesuatu…!!” gumam Taeyeon yang makin terlihat cemas.

Yonghwa hanya terdiam melihat kecemasan gadis itu, iapun ingin membantu para korban yang terkurung di dalam apartemen tapi…

“Hujan…!!” gumam Yonghwa.

“Apa?!” Taeyeon melihat Yonghwa.

Namun pria itu tak menngatakan apapun, ia malah memejamkan mata dan berusaha berkonsentrasi dan…..sesuatupun terjadi.

Cuaca yang semula sedang terik karena musim panas tiba-tiba saja menjadi gelap karena awan-awan gelap mulai memayungi mereka dan…..

DRESSSSS!!!!!

Hujan deras jatuh begitu saja bahkan Taeyeon sendiri tak mampu bergerak menghindar.

Mata gadis itu langsung mengarah pada Yonghwa yang kini sedang tersenyum ke arah apartemen yang kini sedang disirami oleh hujan yang sangat deras.

“Semoga mereka tertolong…” senang Yonghwa sambil tersenyum pada Taeyeon, gadis itu merasa ada sesuatu yang menarik pada pria di hadapannya itu.

“Namamu….siapa namamu..?” tanya Taeyeon tanpa mengedipkan matanya dari Yonghwa.

Pria itu tersenyum makin lebar pada Taeyeon.

“Yonghwa…Jung Yonghwa…” Yonghwa mengulurkan tangannya dan disambut oleh Taeyeon.

Walaupun mereka ditengah hujan yang sangat deras namun Yonghwa dapat merasakan tangan hangat milik Taeyeon.

*#*#*#*#*

“KENCAN BUTA?!!!!” Pekik Hyoyeon pada handphonenya.

“BRURRR!!! UHUKK..UHUKK…!!!” Prof. Kim yang sedang meneguk kopinya terkejut dan tersedak.

“Anda baik-baik saja?!” cemas Nicole seraya menghampiri Prof. Kim dan memberinya tissu.

Hyoyeon menoleh cemas, namun ia tak tahu harus berbuat apa.

“Bagaimana? Nanti aku kenalkan pada temanku…?” tanya Jaebum dari telpon.

“Ng…??” Hyoyeon tak ada ide.

“Sudahlah lupakan saj profesor pintarmu itu..bukannya dia sudah punya pacar…aku juga punya teman yang sama pintarnya dengan Profesormu itu…” promo Jaebum semangat.

“Tapi aku….apa aku harus ikut kencan seperti itu?” ragu Hyoyeon.

Tanpa Hyoyeon sadari Prof. Kim mempertajam pendengarannya, ia penasaran dengan pembicaraan Hyoyeon.

“Ayolah ikut saja kan aku tidak menyuruh kalian langsung menikah…kalian bisa jadi teman dulu..kalau cocok kalian bisa terus berkencan…” ajak Jaebum lagi.

“Hm…baiklah…kapan?” pasrah Hyoyeon, karena iapun ingin melupakan tentang Prof. Kim jadi tak ada salahnya ia ikut kencan buta buatan Jaebum.

“Nanti sore, tenang saja….ada aku dan Jessica lagipula aku yakin kamu pasti cocok dengan Eunhyuk, walau dia berdandan seperti orang bodoh tapi otaknya hampir sama jeniusnya denganmu…” canda Jaebum membuat Hyoyeon tertawa, dari sudut ruangan Prof. Kim makin penasaran dengan pembicaraan Hyoyeon, beberapa hari ini gadis itu terlihat murung dan kini setelah diajak kencan buta ia bisa tertawa lagi.

“Hm…baiklah..terserah kamu saja…” putus Hyoyeon.

“Yes…ok sampai nanti sore, kita bertemu di Han Garden….”

“Han Garden..Ok jam berapa?”

“Pukul 5..bagaiman?”

“Pukul 5…hm…Ok..sampai nanti pukul 5 di Han garden…” pasrah Hyoyeon.

“Ok…terima kasih Hyo…bye….!!”

Hyoyeon menghela nafas panjang.

“Onnie…apa nanti kamu mau ikut kencan buta?!” tanya Nicole yang kini telah duduk di hadapan Hyoyeon, gadis itu hanya mengangguk pelan.

“Wah…seru…semoga nanti pria itu tidak seperti si payah Junho…” harap Nicole membuat Hyoyeon tertawa kecil.

“Jangan terlalu benci ke Junho..hati-hati nanti kamu bisa jatuh cinta padanya…” goda Hyoyeon membuat Nicole langsung menggidik ngeri, ia tak dapat membayangkan bisa menyukai pria sepayah Junho yang sangat alergi dengan dunia astronomi yang sangat ia sukai ini.

“Han Garden…?!” gumam Prof. Kim seraya membenahi kacamata yang ia pakai, sesaat keningnya mengerut kecil memikirkan sesuatu.

*#*#*#*#*

“Seohyun…!!!” panggil Key seraya berlari menghampiri gadis itu, namun dengan cepat Seohyun malah berlari menjauhi Key, ia tak ingin pria itu mendekatinya, namun tak ingin kehilangan jejak Seohyun yang sedari tadi terus menghindarinya, Key terus mengejar hingga gadis itu sampai di atap gedung sekolah mereka.

“Kenapa harus lari…apa kamu takut padaku?!” tanya Key saat Seohyun bingung untuk menghindar namun ia telah tersudut karena tak ada lagi jalan untuk lari.

“Apa aku begitu menakutkan?!” tanya Key, ia merasa Seohyun menghindarinya karena gadis itu tahu ialah pelaku yang telah melukai Kyuhyun dengan menggunakan kekuatan apinya.

“Aku….yang menakutkan….!!” aku Seohyun dengan tatapan sedih.

“Apa?!”

“Apa kamu lupa dengan kejadian kemarin…aku ini monster…bisa saja suatu saat aku dapat membunuhmu karena kekuatanku ini….” seru Seohyun dengan tatapan sedih.

“A-aku ini pembunuh oppa…aku tak ingin menyakitimu seperti yang telah aku lakukan pada teman-teman kita…!!” kini gadis itu mulai menangis sedih.

Key menghela nafas berat, ternyata Seohyun menghindarinya karena tak ingin melukainya.

“Jauhi aku oppa…aku ini monster…” pinta Seohyun yang makin sedih, dengan cepat Key menghampiri gadis itu dan memeluknya.

“Tidak akan…apapun kamu, aku akan tetap di sini..” bisik Key.

“Oppa…!!” Seohyun berusaha mendorong Key menjauhinya.

“Aku tidak takut Seohyun..karena akupun telah menjadi monster…!!!” teriak Key.

“Eh?!!” heran Seohyun.

“Lihat…” Key membuka telapak tangan kanannya dan mengarahkan ke tembok di dekat mereka.

WUSSSS!!!!

Semburan api keluar dari telapak tangan Key membuat Seohyun terperangah.

“Kita sama…karena itu aku tak takut apapun…” Kata Key tegas pada Seohyun.

“Oppa…” Seohyun jadi kehilangan kata-kata.

“Seohyun-ah….”Key kembali menghampiri Seohyun yang terlihat sedih dan tertekan, ia tahu gadis itu sedang bertarung dengan sebuah kekuatan yang sedang menyelubunginya, sama seperti dirinya saat ini.

“Jangan takut…” bisik Key seraya menggengam tangan Seohyun yang gemetar.

“Saranghae…” kata Key lagi membuat Seohyun terkejut karena pria itu malah menyatakan cinta di saat sisi monsternya telah terlihat, airmata Seohyun kembali menetes, ia tak tahu harus bersikap senang atau sedih…

Karena saat ini semuanya terlihat makin rumit.

“Apapun nanti yang akan terjadi..aku akan selalu di sampingmu…bahkan bila hal yang paling burukpun terjadi diantara kita..seperti…aku harus mati di tanganmu..aku…”

“OPPA!!!!!” Seohyun makin sedih mendengar ucapan Key, itulah yang paling ia takutkan, suatu saat ia akan lepas kendali dan mencelakakan pria yang ia sayangi itu.

Key tersenyum dan menghapus airmata Seohyun.

“Jangan takut…” Key berusaha menenangkan gadis itu.

“Kita pasti bisa kendalikan kekuatan ini…” sambung Key, Seohyun mengangguk pelan, iapun ingin sekali melakukan itu bahkan ia ingin melepas kekuatan mengerikan dalam tubuhnya ini.

“Saranghae…” kata Key lagi membuat senyum Seohyun perlahan mengembang.

“Nadoo oppa…” balas Seohyun berusaha tersenyum karena akhirnya rasa sukanya tersampaikan dan dibalas oleh Key.

*#*#*#*#*

“Tunggu…!!!” pinta Yuri saat ia dan Jessica hampir tiba di depan kampus.

Matanya tertuju pada sosok Yunho yang sedang menunggu mereka.

“Kenapa, takut dengan Yunho oppa?!” tanya Jessica blak-blakan.

“A-aku….” Yuri tak melanjutkan ucapannya karena percuma ia berbohong karena Jessica dapat langsung membaca pikirannya.

“Kalau begitu pergi saja…!!” dingin Jessica yang telah membaca pikiran Yuri.

“Aisshhh..!!!” dengus Yuri yang tak suka Jessica membaca pikirannya.

“Kwon Yuri…” Jessica menghela nafas panjang karena ingin menyampaikan sesuatu pada Yuri.

“Hm?!” Yuri menatap Jessica, iapun tahu apa yang ingin Jessica katakan padanya karena saat ini ia dapat menyerap kekuatan Jessica yang dapat memdengar pikiran orang lain.

“Aku restui kalian..” kata Jessica akhirnya, Yuri hanya tersenyum kecut.

Dengan mudah Jessica dapat mengetahui bahwa sekarang ia sedang memikirkan Jiyong, bukan Yunho lagi.

Begitupula dengan Yuri sendiri, ia dapat tahu dengan mudah kenapa Jessica merestui ia dan Jiyong, itu karena Jessica telah tahu dengan mudah alasan kenapa Yunho memacari Yuri sahabatnya itu.

“Maaf…” ucap Jessica pelan, ia kini tak tahu harus bersikap seperti apa terhadap Yuri.

Di satu sisi ia adalah adik Yunho, ia sangat menyayangi kakaknya itu ia bahkan sangat senang saat Yuri dan Yunho berpacaran, tapi kini saat ia tahu alasan kenapa Yunho memacari Yuri, ia ingin marah pada kakaknya itu namun iapun tak ingin ikut campur dalam urusan pribadi mereka.

“Sica…kita…akan terus bersahabat….pasti!!” tegas Yuri seraya memeluk Jessica karena iapun tak ingin masalahnya dengan Yunho merusak persahabatan mereka, toch dulu ia sendiri yang memutuskan ingin bersama dengan Yunho, tanpa paksaan dari siapapun dan kerena sempat bersama dengan Yunho kini Yuri menjadi sadar siapa pria yang sebenarnya ia suka…yaitu sahabat kecilnya sendiri..Kwon Jiyong.

“Terima kasih…” senang Jessica, mereka berpelukan erat hingga….

DEG!!!!

“ARRGGHHHH!!!!!” terdengar jeritan Yunho membuat semua melihat ke arah pria itu.

“OPPA??!!!” pekik Jessica yang dapat merasakan ada sesuatu yang tak beres.

Ia dan Yuri segera berlari ke arah kerumunan orang yang sedang menolong Yunho.

“Sunny..?!!” Yuri mencari sosok transparan diantara keramaian.

Ia tak dapat melihat sosok Sunny tapi ia dapat mendengarkan pikiran gadis itu yang merupakan pelaku penusukkan Yunho.

“OPPA!!!!” Jerit Jessica panik dan menangis melihat Yunho terkapar penuh darah, perut Yunho mengalami luka parah karena tusukan benda tajam.

Tanpa seorangpun yang sadar ternyata tadi Sunny yang transparan diam-diam mendekati Yunho yang sedang menunggu Jessica dan Yuri yang sedang berbicara.

Kedua gadis itupun terlalu fokus dengan masalah mereka hingga tak menyadari pikiran jahat Sunny yang hanya beberapa meter dari mereka.

Hingga akhirnya dengan mudah Sunny dapat melakukan aksi balas dendamnya dengan menusuk perut Yunho yang tak dapat melihat pelaku penusukkannya….

Kini Yunho hanya mampu terkapar lemas karena kehilangan banyak darah…

Perlahan penglihatannya mulai mengabur..suara tangisan Jessicapun mulai terdengar samar hingga akhirnya Yunho tak dapat mendengar apapun lagi…..

Bersambung….

---